Pembangunan dan Persoalan di Lamongan Dinilai Tak Ada Perubahan

LAMONGAN (Realita) - Acara diskusi "Ngopi Tanpa Emosi" yang dihadiri oleh puluhan peserta yang mengangkat tema "Lamongan Megilan Sembarangkalire" berlangsung penuh perdebatan dan adu gagasan baik antara peserta maupun pemateri.

Kegiatan tersebut diadakan oleh komunitas Bandeng Lele lamongan yang bertempat di sebuah Cafe di Jalan Soekarno Hatta Lamongan, Jumat (24/05/2024).

Baca Juga: Ratusan Warga Bakalanpule Siap Menangkan Paslon Abdul Ghofur dan Firosya Shalati di Pilkada Lamongan

Nihrul Bahi Alhaidar atau akrab di panggil Gus Irul selaku pemandu acara menghadirkan beberapa pemateri diantaranya Fathurrahman Sueb, Muhammad Nursalim, Ruba'i Hamid, Mustaqim dan Miftahul Rokhim atau wak Bono.

Dalam sambutannya, Gus Irul yang juga berprofesi sebagai advokat menyampaikan tujuan diadakannya acara itu melihat sejauh mana Pemerintah Kabupaten Lamongan dibawah kepemimpinan Yuhronur Efendi dalam memimpin daerahnya dengan beberapa prestasi yang telah di dapatkannya.

"Dimulai Pendidikan, Sosial, Budaya, Ekonomi, Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat, bagaimana implementasinya sampai saat ini. Apakah seimbang dengan prestasi yang didapatkannya atau tidak sesuai dengan fakta dilapangan," kata Gus Irul saat membuka acara.

"Ini yang akan menjadi evaluasi dan nalar kritis kita bersama selaku aktivis dalam melakukan penilaian, karena kita memiliki pemikiran yang sama dimana jangan tanya apa yang diperbuat Lamongan untuk kita semua, melainkan apa yang bisa kita perbuat untuk Lamongan," terusnya.

Baca Juga: Debat Perdana Pilkada Lamongan, Gaya Komunikasi Cerminkan Kepemimpinan

Pada kesempatan itu, Fathurrahman Sueb selaku pakar pendidikan memberi pemaparan kaitannya dengan pendidikan dan demokrasi sekaligus memaparkan prestasi yang diraih dari kepemimpinan Bupati Lamongan jauh sebelumnya.

Cilegon dalam

"Dari sekian banyak Bupati dalam periodesasinya yang paling berkesan adalah Pak Syafi'ie yang menjabat dari tahun 1984-1989. Karena begitu banyak inovasi perubahan dan peninggalan yang bisa kita rasakan sampai saat ini. Diantaranya Waduk Gondang yang diresmikan tahun 1987 oleh Presiden Soeharto. Dari perkembangannya Demokrasi di Lamongan, saya melihat Lamongan saat ini tidak ada Demos yang ada hanya Kratos," kata Fathurrahman Sueb mengawali materi.

Senada, Ruba'i Hamid yang juga sebagai Bacalon Bupati Lamongan memaparkan terkait persoalan banjir yang masih terjadi di Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Tim YES - Dirham Ajak Pilkada Lamongan tanpa Membedakan Golongan

"Sebenarnya mudah mengatasi problematika di Lamongan. Banjir contohnya, seharusnya ada terobosan mulai membuat sudetan atau aliran baru di wilayah timur. Saya juga akan berjanji kalau nanti menjadi Bupati Lamongan hanya menerima gaji saya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) saja. Selebihnya akan saya kembalikan untuk masyarakat di semua sektor nya." Ujar beliau.

Sementara itu, tiga narasumber lainnya mengulas terkait sosok Bacalon Bupati Lamongan saat ini yang diharapkan bisa membawa Lamongan lebih baik. Def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru