Rekonstruksi Adik Bacok Kakak di Ponorogo, Polisi Temukan Fakta Baru

PONOROGO (Realita)- Polres Ponorogo akhirnya menggelar rekontruksi kasus pembunuhan kakak yang dilakukan adi kandungnya di Desa Karangjoho Kecamatan Badegan, Rabu (10/07/2024).

Dengan pengawalan ketat, tersangka pembunuhan Ismono (60) warga Desa Karangjoho, melakukan sedikitnya 16 adegan dalam rekontruksi yang dilakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan poros perbatasan Desa Karangjoho-Desa Kaporan, atau dipinggir sungai Dung Selur.

Baca Juga: Ponorogo Geger, Adik Bacok Kakak hingga Tewas Hanya Gegara Kayu

Dalam rekontruksi tersebut, almarhum korban Ismu (70) diperankan oleh petugas Sat-Reskrim Polres Ponorogo, karena anak korban tidak bersedia menjadi pemeran pengganti.

Kanit Pidum Sat-Reskrim Polres Ponorogo Iptu Guling Sunaka mengatakan, rekontruksi 16 adegan ini untuk melihat gambaran kejadian di lokasi kejadian, antara tersangka dan korban hingga berujung tewas korban setelah dikapak adik kandungnya itu.

" Dari rangkaian rekontruksi ada 16 yang diperagakan oleh tersangka dan saksi. Dimana adegan penganiayaanya ada di adegan 10 hingga 15," ujarnya.

Guling mengungkapkan, dari rekontruksi tersangka membacok korban dengan kapak sebanyak 4 kali. Dimana mengenai telingan dua kali dan leher dua kali setelah korban tersungkur.

Baca Juga: Diduga karena Cemburu dan Cinta Terlarang, Ayah Bunuh Kekasih dari Putri Tirinya

" Setelah itu ditinggal pergi oleh tersangka dan membersihkan bercak darah korban yang ada di baju dan kapaknya," ungkapnya.

Cilegon dalam

Guling menyebut, ada dua fakta baru dalam kasus ini. Yakni selain tindak pidana pembunuhan juga ada tindak pidana penganiayaan. Polisi juga masih mendalami unsur membela diri oleh tersangka, lantaran sebelumnya korban hendak melempar batu ke tersangka saat berkelahi.


" Jadi diawal rekontruksi ada adegan pertengkaran antara korban dan tersangka. Dimana korban sempat mencari batu untuk menghantam tersangka. Namun dilawan oleh tersangka yang saat itu membawa kapak dan menebaskan kapak itu ke korban. Nanti kita dalami lagi soal membela diri itu," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Pria Terbelakang Mental, Berakhir Damai

Diketahui sebelumnya, Ismono tega membacok kakak kandungnya sendiri Ismu. Hanya karena persoalan kayu. Sebelumnya dua kakak beradik ini bertengkar lantaran kayu Sengon yang ditebang oleh Ismono menimpa pohon Jati dan Mangga milik Ismu.

Tak terima kayunya roboh, Ismu meminta ganti rugi, namun nilai ganti rugi yang hanya Rp 200 ribu dari adiknya, diklaim terlalu kecil hingga keduanya terlibat cek-cok dan bertengkar. Yang kemudian membuat Ismono mbacok Ismu dengan kapak hingga tewas. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru