MADIUN (Realita) - Berbagai kegiatan bhakti sosial terus dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 dan HUT XXIV Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD). Kali ini, para Jaksa di Kota Pendekar itu menggelar pasar murah hingga donor darah di kantornya, Kamis (18/7/2024).
Pantauan di lapangan, nampak antusiasme ratusan warga, utamanya emak-emak berbondong-bondong datang untuk menukarkan kupon yang sebelumnya telah disebar para Jaksa. Setiap orang, mendapat satu kupon yang kemudian ditukarkan dengan sembako berisi beras 5 kg dan minyak goreng kemasan 1 liter, dengan hanya membayar Rp 55 ribu. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga dipasaran. Lantaran jika harga normal untuk semua item sembako tersebut seharga Rp 80 ribu.
Baca Juga: Kajari Kota Madiun Dede Sutisna Nguri-uri Budaya Jawa Lewat Gamelan
"Jadi masyarakat yang mengambil sembako di pasar murah ini disubsidi Rp 25 ribu setiap paket," ujar Kepala Kejari Kota Madiun, Dede Sutisna.
Kepala Kejari Kota Madiun, Dede Sutisna saat meninjau sembako murah di halaman kantornya. Foto: Adi
Seluruh kegiatan memperingati HBA tahun ini, lanjut Dede, memang lebih difokuskan untuk sosial. Pihaknya berharap institusi Kejaksaan tetap dipercaya sebagai institusi penegak hukum nomer satu di Indonesia.
Baca Juga: Tongkat Komando Kejari Kota Madiun Berganti
"Yang membedakan, tahun ini pimpinan memerintahkan untuk lebih sederhana dan tidak terlihat hura-hura. Harapannya, semoga Kejaksaan tetap dipercaya sebagai institusi penegak hukum nomer satu," terangnya.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Madiun Lor, Istatik mengaku sangat terbantu dengan adanya sembako murah yang digelar korps Adhyaksa tersebut.
Baca Juga: Selesai 100 Persen, PPS Kejari Kota Madiun Cek Proyek Pondok Lansia
"Alhamdulillah dapet bantuan bisa buat tambah-tambah kehidupan sehari-hari. Soalnya harga dipasar lumayan agak mahal," katanya.
Selain dua kegiatan tadi, Kejari Kota Madiun juga mengadakan lomba gamelan antar bidang. Ini dilakukan untuk melestarikan budaya. adi
Editor : Redaksi