Orang Introvert Dapat Tunjangan Rp 7,4 Juta Per Bulan

JAKARTA- Introvert adalah individu yang lebih cenderung fokus pada pemikiran dan perasaan, serta menyukai ketenangan. Mereka sering merasa lelah dalam keramaian dan lebih suka berdiam diri di rumah.

Sayangnya, beberapa orang memandang sebelah mata kecenderungan berdiam diri ini dan bahkan menyebut Introver sebagai pemalas.

Namun menariknya, ada negara yang mendukung kecenderungan ini dan bahkan memberikan finansial. Di mana lagi kalau bukan Korea Selatan.

Terkenal dengan drama dan grup musik populer, ternyata Korea Selatan ternyata menjadi surga bagi para Introver.

Beberapa bulan yang lalu, dunia sempat dihebohkan dengan berita dari Korea Selatan yang menyediakan dukungan finansial sebesar USD500 atau jika dirupiahkan mencapai Rp7,4 juta setiap bulannya, yang telah diterapkan pada April lalu.

Dukungan finansial ini diberikan kepada pemuda yang mengalami isolasi, dengan harapan mereka akan terdorong untuk meninggalkan rumah dan menjalin kembali interaksi sosial dengan masyarakat sekitar.

Dilansir dari Insider, kemarin, Kementerian Keluarga Korea Selatan mengungkapkan langkah inovatif ini dirancang dengan tujuan mendorong para pemuda yang mengisolasikan diri untuk kembali ke jalur pendidikan, mencari peluang pekerjaan, dan memulihkan aspek kehidupan sehari-hari mereka.

Kementerian itu menambahkan pemuda dengan rentang usia 9 hingga 24 tahun yang memilih untuk menutup diri, memiliki hak mendapatkan tunjangan bulanan.

Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk menyediakan dana sebesar USD500 per bulan atau sekitar Rp7,4 juta, yang nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya hidup lainnya.

Juru bicara Kementerian menjelaskan bahwa pemuda yang memenuhi syarat akan menerima bantuan tersebut dalam bentuk barang atau uang tunai, yang kemudian akan dikirim langsung ke rekening bank penerima.

Sementara itu, bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, nantinya dana tersebut akan disalurkan ke rekening orang tua atau kakek-nenek mereka dengan persetujuan dari pihak tersebut.

Juru bicara Kementerian menyatakan bahwa pemerintah biasanya mempertimbangkan pemuda yang tidak bersekolah, berisiko terlibat dalam perilaku melanggar atau menyimpang, tanpa pengawasan, atau berasal dari rumah tangga dengan pendapatan di bawah rata-rata.

Juru bicara juga menegaskan bahwa para pemuda tidak diwajibkan membuktikan rencana mereka untuk meninggalkan rumah agar tetap memperoleh bantuan tersebut.

Sebelumnya, berdasarkan laporan dari Institut Kesehatan dan Sosial Korea pada 2022, disebutkan bahwa sekitar 338.000 orang di Korea yang berusia antara 19 hingga 39 tahun telah menjadi "Hermit-type loners," atau "Pendiri tipe petapa"pas

Editor : Redaksi

Berita Terbaru