SURABAYA (Realita) – DPRD kota Surabaya kali pertama menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penetapan fraksi-fraksi di DPRD Surabaya. Disaksikan Sekretaris Daerah kota Surabaya Ikhsan, Ketua DPRD Sementara Adi Sutarwijono dan Bachtiar Rifai serta seluruh anggota dewan periode 2024-2029 yang hadir , resmi terbentuk fraksi-fraksi di DPRD kota Surabaya, Senin (23/09/2024).
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya dari 11 kursi menjadi 14 karena bergabungnya PAN. Bertambah gendutnya fraksi tersebut menjadi amunisi bagi partai pemenang.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Luncurkan Layanan Integrasi Pendidikan dan Kependudukan Lewat Program Nasi Ikan
Budi Leksono ketua Fraksi PDI Perjuangan – PAN menyatakan, bergabungnya PAN ke dalam naungan PDI Perjuangan adalah bentuk sinergitas satu misiembangun kota Surabaya.
“Sinergitas ini perlu untukembangun sebuah konteks kebersamaan. ” Semisi”, tentunya bisa maksimal menjangkau semuanya,” ujarnya.
Budi Leksono menampik anggapan bergabungnya PAN ke PDI Perjuangan menjadi beban partai. Bahkan ia menilai fraksinya menjadi super. Karena sinergi yang dibangun berdasar mekanisme yang ada.
Baca Juga: PJs Wali Kota Surabaya Paparkan Target dalam 60 Hari Kerja
“Mengikuti mekanisme yang diatas,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Buleks ini mengungkapkan, membangun kota Surabaya ini harus ada yang diprioritaskan. Pembangunan infrastruktur adalah paling pokok, kemudian pendidikan. DPRD dan Pemkot Surabaya telah bersinergi membuat program pendidikan 12 tahun yaitu sampai ke jenjang SLA.
“Surabaya, yang paling pokok adalah infrastruktur dan pendidikan,” katanya.
Baca Juga: Nilai Keterbukaan Informasi Publik Surabaya Terus Meningkat, Komitmen Jadi Kota Informatif
Buleks berharap dengan bergabungnya PAN dengan PDI Perjuangan di DPRD Surabaya semakin memperkokoh fraksinya. Dengan 14 kursi di DPRD Surabaya, menjadikan fraksi yang paling gemuk diantara fraksi partai yang lain. Sangat strategis dalam pengambilan keputusan di kalangan DPRD Surabaya.
“Sehingga koalisi partai ini akan menjadi besar,” pungkasnya.ard
Editor : Arif Ardliyanto