BANJAR- Berikut kronologi tenggelamnya perahu kelotok yang ditumpangi para santri di Sungai Barito, Aluhaluh Kabupaten Banjar, Minggu (27/10/2024) sore
Terbaru tim gabungan akhirnya menemukan satu korban tenggelam pada Senin (28/10/2024) pagi.
Baca Juga: Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam di Pemandian Air Panas
Adapun korban ditemukan di sekitar lokasi tenggelam dengan kondisi meninggal dunia.
"Benar, pagi ini tadi dapat satu korban jiwa. Diindentifikasi nama M Rizky Alamat Sei Lulut Kecamatan Sei Tabuk Banjarmasin, " kata Kasi Sarpras DPKP Kabupaten Banjar, Rudi Muzakkir, Senin (28/10/2024).
Pihak DPKP, sambungnya masih di lapangan kerjasama dengan Basarnas, BPBD dan relawan setempat untuk melakukan korban yang masih belum ditemukan.
Artinya masih dua korban lagi yang belum ditemukan. Yakni, M Hafi Mubarak asal Kalimantan Timur, dan M Safrian asal, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Dari data Basarnas disebutkan insiden itu adalah kecelakaan kapal kelotok di Sungai Barito, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kecelakaan ini melibatkan rombongan santri yang sedang dalam perjalanan untuk menghadiri acara pernikahan.
Baca Juga: Empat Hari Terombang-ambing di Laut, Korban Kapal Dewi Jaya Ditemukan Hidup
Kapal kelotok yang digunakan diduga mengalami tenggelam akibat kelebihan penumpang (POB).
Kronologi diperoleh, menurut keterangan saksi, rombongan santri yang berangkat menggunakan kelotok tenggelam tidak lama setelah berangkat.
Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri, namun tiga orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, I Putu Sudayana, menjelaskan pihaknya menurunkan Tim Rescue berjumlah enam orang berangkat dari KPP Banjarmasin pada pukul 19.55 Wita, menuju lokasi kejadian dengan jarak 33 kilometer dan waktu tempuh sekitar satu jam.
Baca Juga: Pamit Cari Kerja, Pria Ini Ditemukan Meninggal di Laut
"Masyarakat sekitar setempat turut membantu dalam pencarian. Pencarian terhadap tiga korban yang hilang akan terus dilakukan. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi aturan dalam menggunakan transportasi perairan." terang, I Putu Sudayana.
Editor : Redaksi