Timur Tengah Tagih Janji Trump Hentikan Agresi Israel di Gaza dan Libanon

WASHINGTON- Analis Osama Al Sharif di Amman mengungkapkan ia yakin Trump akan menekan Netanyahu untuk mengakhiri konflik sebelum pelantikan presiden tahun depan.

“Dia akan berani mengatakan kepada Netanyahu untuk menyelesaikan masalah ini sebelum 20 Januari (hari pelantikan presiden Amerika Serikat) karena kedua perang tersebut, terutama Gaza, telah menjadi sangat toksik dan menjadi bagian dari stigma (Presiden Joe) Biden, yang pada akhirnya juga berdampak pada (Wakil Presiden Kamala) Harris. Trump tidak perlu memulai hari pertamanya menjabat dengan lebih banyak berita tentang anak-anak yang terbunuh dan rumah sakit yang dibom,” jelasnya.

Baca Juga: Jerry Massie Kalahkan Pakar Politik Amerika Terkait Prediksi Pemilu AS

Dikutip dari VOA, Al Sharif mengatakan Iran akan menjadi tantangan besar bagi Trump, yang menurutnya adalah seorang “isolasionis yang ingin menjauhkan Amerika dari konflik apa pun.” Ia menyarankan Trump untuk memperkuat sistem sanksi terhadap Iran.

“Lebih banyak sanksi. Dia mungkin dapat berkomunikasi dengan Teheran melalui (Presiden Rusia Vladimir) Putin, yang sekarang menjadi sekutu dekat Iran. Itu masih harus diamati,” tambah Al Sharif.

Baca Juga: Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina

Namun, Al Sharif menyatakan kekhawatirannya bahwa Trump mungkin akan mengakui aneksasi Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat di bawah pemerintahan sayap kanan Israel saat ini, yang menurutnya “akan memperumit keadaan”, baik bagi Palestina maupun Yordania.

Di Gaza, kemenangan Donald Trump menuai reaksi keras dari seorang warga.

Baca Juga: Timur Tengah Tagih Janji Trump Akhiri Perang di Gaza dan Libanon

Walid Abdul Wahab, seorang pelajar berusia 19 tahun dari Rafah, menyatakan keberatannya atas kemenangan Trump, dan mengatakan bahwa hal tersebut hanya akan menjadi positif jika Trump menginginkan warga Palestina “memiliki hak yang sama dengan warga dunia lainnya.”

“Rakyat Amerika, terutama para presiden Amerika, terutama Donald Trump, tidak akan (membuat) perubahan besar bagi Palestina, kecuali jika ia menginginkan perdamaian, menginginkan hak perdamaian, hak pendidikan, hak kesehatan yang dimiliki oleh semua orang di seluruh dunia,” katanya. Bh

Editor : Redaksi

Berita Terbaru