Belajar dari Meninggalnya Song Jae Rim, Kenapa Selebriti Korsel Rentan Bunuh Diri?

SEOUL (Realita)- Aktor Korea Selatan Song Jae Rim ditemukan meninggal dunia, Selasa (12/11/2024). Menurut polisi, aktor pemeran film Yaksha: Ruthless Operations itu diduga bunuh diri.

Namun untuk lebih memastikan, polisi terus mendalami kronologi meninggalnya bintang 39 tahun itu.

Baca Juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Moonbin Alami Gangguan Kecemasan

Polisi menemukan catatan semacam surat wasiat di tempat Song Jae Rim meninggal dunia. Aktor Korea Selatan itu ditemukan meninggal di rumahnya di Seongdong-gu, Seoul oleh seorang teman pada Selasa (12/11/2024) siang.

Dikutip dari detihealth, kematian selebriti Korsel selalu menghidupkan kembali perbincangan mengenai kesejahteraan mental para selebriti dan tokoh masyarakat di negeri itu, menyoroti tekanan yang mereka hadapi dalam industri hiburan Korea yang kompetitif dan penuh tekanan.

Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan kultur yang sangat kompetitif. Angka bunuh diri di Negeri Ginseng itu bahkan termasuk tinggi di antara negara maju.

Krisis kesehatan mental di Korea Selatan meluas ke seluruh lapisan kelas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Pada tahun 2021, angka bunuh diri di Korea Selatan adalah 26 dari setiap 100.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan negara tersebut. Korea Selatan juga memiliki tingkat bunuh diri remaja tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Cilegon dalam

"Bunuh diri berkaitan erat dengan kualitas hidup individu. Angka bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan perubahan atau ketidakstabilan sosial yang drastis sehingga mewakili ciri struktural masyarakat dan kesatuan sosial," kata Statistics Korea dalam laporannya.

Rata-rata, pria memiliki angka bunuh diri dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita. Namun, tingkat percobaan bunuh diri lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Paik Jong-woo, seorang psikiater dan direktur Pusat Pencegahan Bunuh Diri Korea, mengaitkan tingginya angka bunuh diri dengan stigma sosial. Penelitian menunjukkan bahwa lebih sedikit warga Korea Selatan yang menderita depresi yang mencari bantuan dibandingkan negara maju lainnya.

Paik menilai mereka yang bekerja di industri hiburan paling berisiko. "Seniman cenderung merasakan emosi dengan lebih jelas dan karena karyanya dicintai publik, mereka mau tidak mau harus lebih peka terhadap pandangan publik," ujarnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru