BATU (Realita)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu menggelar Sosialisasi Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Batu Tahun 2024 di Hotel Samara, Kamis (14/11/2024).
Kegiatan sosialisasi ini baru pertama kalinya diselenggarakan oleh KPU bersama Forum Inklusi Kota Batu yang disambut antusias ratusan penyandang disabilitas berserta pendamping.
Baca Juga: Ketua KPU Kota Batu Buka Debat Publik ke-2 Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Batu
Tema yang diusung yaitu, Aku, Kamu dan Kita Setara yang memiliki arti kesetaraan dalam hak berpolitik bagi seluruh warga termasuk penyandang disabilitas. Kegiatan ini bertujuan agar Forum Inklusi Kota Batu agar turut menyukseskan Pilkada tahun 2024 dengan datang ke TPS.
Komisioner KPU Kota Batu, Divisi Hukum dan Pengawasan Tenty Yuana menyampaikan dihadapan ratusan penyandang disabilitas, bahwa tahapan pilkada di Kota Batu tahun 2024 diawali 17 April 2024, awal pembentukan badan Edhoc untuk penyelenggara di KPU.
" Penyelenggara Edhoc di Kota Batu terdiri dari PPK yang berada di tiga Kecamatan yang masing-masing kecamatan ada 5 PPK jadi total penyelenggara di tingkat Kecamatan ada 15 orang. Begitu juga badan Edhoc Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat Desa dan Kelurahan. Jadi PPS di 24 Desa dan Kelurahan di Kota Batu total ada 72 orang," ujar Tenty
Baca Juga: KPU Batu Ajak PPK, PPS dan Media Gelar Media Gathering dan Rakor
Lebih lanjut Tenty Yuana mengatakan, di Kota Batu sudah ditetapkan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Walikota Batu. Berikutnya saat ini tahapan pilkada masuk dalam massa kampanye.
" Masaa kampanye dimulai 25 September sampai 23 November 2024, dan 10 hari terakhir massa kampanye kita akan melalui kampanye melalui sosial media. KPU Kota Batu sudah melaksanakan dua kali Debat Paslon dan yang ketiga akan dilaksanakan pada 22 November 2024," pungkasnya
Baca Juga: KPU Kota Batu Gelar Diskusi Terkait Aturan Kampanye
Sementara itu, Ketua Forum Inklusi Kota Batu, Mardi Setyaningsih mengungkapkan, terkait ruang tunggu dan pendampingan bagi penyandang disabilitas. Begitu juga untuk bilik suara agar lebih luas bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.
" Kami berharap agar kaum disabilitas mendapatkan sosialisasi setara dalam tahapan pilkada sama seperti masyarakat pada umumnya. Begitu juga penyandang disabilitas dapat menggunakan hak pilihnya secara mandiri dan aman," harap Mardi. (Ton)
Editor : Redaksi