KOTABARU (Realita) – Kepala Desa Lalapin, Mijo Yanto, S.Pd., mengeluhkan aktivitas angkutan sawit milik PT. JMS yang dinilai melebihi kapasitas beban jalan. Kekhawatiran tersebut diungkapkan kepada sejumlah awak media pada Kamis (02/01/2024).
“Kalau angkutan sawit dari PT. JMS ini terus dibiarkan, saya khawatir jalan yang sudah diperbaiki ini tidak akan bertahan lama,” ujarnya.
Menurut Mijo, upaya pembatasan muatan angkutan kelapa sawit pernah dilakukan oleh pemerintah desa pasca perbaikan jalan, namun kebijakan tersebut tidak bertahan lama.
“Setelah perbaikan jalan, kami pernah membatasi angkutan kelapa sawit PT. JMS, tetapi hanya berlangsung sebentar. Sulit menertibkannya karena yang mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) sawit ini adalah warga masyarakat. Kami khawatir akan terjadi benturan antara pemilik armada dengan pemerintah desa,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah melalui Dinas Perhubungan dapat mengambil tindakan tegas terhadap armada yang melebihi kapasitas beban jalan. “Kami ingin ada penertiban, baik terhadap kendaraan milik perusahaan maupun milik pembeli sawit masyarakat, demi menjaga kualitas jalan desa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, saat dikonfirmasi, belum dapat memberikan tanggapan karena lagi berada di rumah sakit merawat orang tua yang sedang sakit. Meski demikian, ia telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil langkah penertiban terhadap angkutan yang tidak sesuai aturan.
Pemerintah Desa Lalapin berharap koordinasi antara masyarakat, perusahaan, dan pihak berwenang dapat menghasilkan solusi yang tidak hanya menjaga infrastruktur jalan tetapi juga mendukung kelancaran aktivitas ekonomi warga.hai
Editor : Redaksi
