Takut Dimarahi, Sepasang Kekasih Belum Menikah Ini Nekad Buang Bayi Mereka

KOTABARU- Pelaku berinisial FI (24) yang berstatus janda satu anak warga Jalan Sungai Pasir, Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru sedangkan SR (28) warga Jalan Selaru, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru.

Seperti diketahui, FI lebih dulu ditangkap pihak kepolisian pukul 17.00 Wita.

Baca Juga: Bayi Masih Merah dan Ari-Ari Belum Lepas, Ditemukan di Kebun Sawit

kemudian SR turut diamankan pukul 18.30 Wita.

“Pelaku FI membenarkan memang telah melahirkan seorang anak lelaki, Selasa (17/7/2021) pukul 09.48 Wita. Setelah melahirkan, pelaku pulang dari rumah bidan pukul 14.00 Wita. Kemudian, anaknya itu diajak berputar di skitar Jalan Stagen bersama SR,” ujar Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Abdul Jalil, Jumat (27/8/2021).

Alhasil, anak itu diletakan pada sebuah pondok kosong di sekitar wilayah tersebut.

“Pelaku mengaku, memang benar saat meninggalkan atau menelantarkan bayi itu hanya dengan satu lembar kain batik warna coklat dan satu lembar kain popok warna putih,” tuturnya.

Atas pengakuan para pelaku, mereka sengaja membuang bayi itu dikarenakan takut dimarahi pihak keluarganya dan malu.

Baca Juga: Bayi Diduga dari Hubungan Gelap, Dibuang di Sungai

Kini kedua tersangka beserta barang bukti telah dibawa ke Mapolres Kotabaru, guna proses hukum lebih lanjut. Ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan.

Keduanya adalah pekerja aktif di perkebunan sawit.

Penemuan bayi tersebut berawal saat seorang warga hendak buang air kecil lalu mendengar tangisan bayi tak jauh dari tambak kepiting setempat. 

Awalnya warga itu ragu, apakah suara bayi atau suara kucing, lalu dia cari sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari rumah kosong. 

Baca Juga: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan di Pinggir Kali

Setelah dihampiri betapa terkejutnya dia, ternyata dia menemukan seorang bayi laki-laki tanpa busana apapun, hanya beralaskan kain coklat dan selembar popok kain.

Saat ditemukan bayi tersebut sudah dalam keadaan dipenuhi bintik merah. Dikerumuni banyak nyamuk. Popok kainnya basah. Banyak kotoran hitam yang sudah mengering. 

Warga itupun lalu mencari pertolongan.kep

Editor : Redaksi

Berita Terbaru