Cuaca Ekstrem, Perahu Nelayan di Desa Lontar Utara Karam di Dermaga

KOTABARU (Realita) – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir kembali memakan korban. Sebuah perahu nelayan milik warga Desa Lontar Utara, Kecamatan Pulau Laut Barat, karam di dermaga akibat angin kencang dan hujan deras. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Taufik, warga RT 02 RW 01 Desa Lontar Utara, saat hendak berangkat memancing.

“Padahal mau siap-siap berangkat melaut. Begitu sampai di dermaga, ternyata perahunya sudah karam,” ungkap Taufik. Ia juga menambahkan bahwa angin barat bertiup sangat kencang pagi tadi, disertai hujan lebat.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim, Pemandian Air Panas Cangar Sementara Ditutup

Menanggapi situasi ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Laut Barat, Latifu Asyiono, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, sesuai prediksi BMKG.

“Kami mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan agar berhati-hati terhadap cuaca buruk yang disertai hujan lebat, angin kencang, serta bahaya petir. Jika berada di luar ruangan saat cuaca buruk, segera cari tempat berlindung yang aman. Jangan berlindung di bawah pohon atau tiang reklame yang rawan roboh,” ujar Latifu.

Ia juga menyarankan masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan selama cuaca ekstrem. Nelayan yang melaut diminta untuk tidak beraktivitas sendirian serta melengkapi diri dengan alat keselamatan seperti pelampung dan peralatan P3K.

BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini yang disampaikan melalui BMKG, televisi, radio, maupun media sosial. Langkah ini penting untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar akibat cuaca buruk.

Cuaca ekstrem di wilayah pesisir seperti Pulau Laut Barat kerap menjadi ancaman serius bagi nelayan dan masyarakat. Dengan meningkatnya kewaspadaan dan langkah antisipasi, diharapkan dampak buruk dari kondisi ini dapat diminimalkan.hai

Editor : Redaksi

Berita Terbaru