JOMBANG (Realita) - Kualitas pembangunan duicker atau jembatan kecil di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi pertanyaan masyarakat.
Hal ini karena, pembangunan jembatan kecil senilai Rp315 juta yang bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) 2024, belum genap tiga bulan sudah mengalami kerusakan.
Baca Juga: Pemkab Jombang Terkesan Tutup Mata soal Video Skandal Mesum Oknum Pejabat
"Barus selesai sekitar akhir tahun kemarin (2024), pengerjaan jembatan kecil-kecil itu," kata salah seorang petani Desa Trawasan, Ngatemi, Selasa (21/1/2025).
Diungkapkannya, ada belasan jembatan kecil yang dibangun di areal persawahan Desa Trawasan, Sumobito, Jombang tersebut. Dan kondisinya saat ini sebagian besar mengalami kerusakan.
"Kalau rusaknya kenapa, saya kurang tau. Tapi, yang jelas banyak yang sudah rusak. Bisa jadi pengerjaannya asal selesai, soalnya kan mendekati akhir tahun," katanya menambahkan.
Ngatemi, menyayangkan pembangunan belasan jembatan kecil yang disinyalir dikerjakan secara asal-asalan. Hal ini bisa merugikan para petani juga pada akhirnya.
"Kalau ngerjakan asal-asalan, yang rugi nantinya juga petani. Selain banyak yang rusak, jembatannya juga terlalu tinggi, jadi kalau traktor lewat kesusahan. Apalagi sepeda motor jelas gak bisa. Tingginya antara jembatan satu dengan lainnya gak sama. Pokoknya kesannya asal bangun," pungkas dia.
Terpisah, Kepala Desa Trawasan, Toha Kusen mengatakan tidak terlalu mengetahui asal muasal pembangunan duicker atau jembatan kecil yang memakan anggaran Rp315 juta tersebut.
Dia berdalih proyek itu semasa kepala desa yang lama, sebelum dirinya menjadi Kepala Desa Antar Waktu (KDAW).
Baca Juga: Polemik Ruko Simpang Tiga Jombang, Akhirnya Disegel Pemkab
"Itu pas Kades yang lama. Saya kan baru dilantik. Dari awal saya gak tau, pas saya jadi sudah pencairan," jelasnya saat dihubungi pada Selasa (21/1/2025).
Diketahui, Toha Kusen dilantik menjadi Toha Kusen sebagai Kepala Desa Antar Waktu (KDAW) Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, pada Jumat, 20 September 2024. Sementara, proyek pembangunan duicker itu dikerjakan pada bulan November 2024.
Saat ditanya terkait kerusakan serta pengerjaan duicker atau jembatan kecil, yang terkesan asal-asalan. Toha, tidak begitu mengetahuinya, karena proyek BKK itu bukan pada saat kepemimpinannya.
Baca Juga: Pembangunan Gudang di Tanggungan Jombang Diduga Tabrak Aturan, Pemkab Tak Berkutik
"Yang jelas ada 18 jembatan. Kalau rusaknya dibagian sambungan itu wajar, karena pengerjaannya gak barengan. Seharunya kan berbarengan," jelasnya memungkasi.
Pantauan di lokasi, ada belasan jembatan kecil yang dibangun di areal persawahan Desa Trawasan, Sumobito, Kabupaten Jombang.
Jarak antar jembatan sekitar 4-5 meter, dan kebanyakan sambungan mengalami kerusakan. Padahal, belum tiga bulan dibangun. (rif)
Editor : Redaksi