Hilang Dua Hari, Perempuan Lombok Timur Ditemukan Meninggal Dalam Sumur

LOMBOK TIMUR (Realita)- Perempuan berinisial S, warga Desa Pijot Utara, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas mengapung di dalam sumur sedalam tujuh meter, Minggu (19/01/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. Jenazah S pertama kali ditemukan oleh tetangganya.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Lombok Timur, Nicolas Oesman, menjelaskan penemuan bermula ketika saksi bernama Inaq Seli mencium bau busuk menyengat dan melihat banyak lalat di sekitar sumur milik warga setempat. Saksi kala itu sedang membuang sampah di tempat pembuangan.

Baca Juga: Penemuan Mayat Dalam Sumur Hebohkan Warga Buleleng, Diduga Sudah Meninggal Empat Hari

"Sekitar pukul 13.00 Wita, ditemukan mayat perempuan di dalam sumur. Saksi awalnya mencium bau busuk menyengat dan melihat banyak lalat di sekitar sumur milik warga," jelas Nicolas dalam keterangan tertulis.

Setelah mencium bau tersebut, Inaq Seli mendatangi rumah warga lain bernama Jumadil untuk meminta bibit kacang panjang. Inaq Seli saat itu sekaligus menceritakan bau busuk yang dicium di sekitar sumur.

Baca Juga: Dua Hari Hilang, Ibu Musrifah Ditemukan Tewas Dalam Sumur

Mendengar cerita itu, keduanya mengajak Lalu Rubai menuju sumur tersebut. Sesampainya di lokasi, Jumadil melihat mayat yang mengapung di sumur dan mengenali S sebagai saudara perempuannya yang telah hilang sejak dua hari lalu.

Kpu penetapan dalam

Menurut keterangan Lalu Rubai, ayah korban, S telah mengalami depresi berat selama dua tahun terakhir dan pernah menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa (RSJ). Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sering mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, tetapi selalu berhasil digagalkan keluarga.

Baca Juga: Diduga Dibunuh, Surtini Ditemukan Tewas Dalam Sumur

Tim Basarnas Lombok Timur berhasil mengevakuasi jenazah korban sekitar pukul 14.43 Wita. Saat ditemukan, tubuh korban sudah membengkak, tetapi pakaian masih melekat di tubuhnya.

"Dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga menolak autopsi karena menganggap kejadian ini sebagai musibah," tambah Nicolas. Keluarga korban telah membuat surat pernyataan tidak keberatan dan meminta agar jenazah langsung dimakamkan.

Editor : Redaksi

Berita Terbaru