JEMBER (Realita)- Kelangkaan BBM akhir-akhir ini banyak terjadi. Baik itu jenis Solar Subsidi maupun jenis Pertalite.
Kelangkaan ini rata-rata terjadi, diduga karena adanya oknum oknum penimbun atau pengimbal yang sengaja membeli BBM tersebut dari SPBU.
Baca Juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Sondakh Divonis 15 Bulan Penjara
Hal seperti ini sebetulnya sangat bisa sekali di cegah dengan cara pihak pihak terkait tentunya SPBU itu sendiri menetapkan aturan juga menjalankan SOP nya dengan benar.Tentunya Pertamina juga harus selalu mengawasi serta memantaunya secara rutin.
Berdasarkan penelusuran Realita.co, tidak sedikit oknum-oknum SPBU yang dengan sengaja menyalahgunakan aturan penjualannya, dengan memberikan ruang gerak kepada para pengimbal atau penimbun untuk bisa membeli dengan kapasitas yang menyalahi aturan atau tidak dibatasi. Sehingga ini menyebabkan kelangkaan BBM yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan atau membeli BBM tersebut di SPBU.
Fenomena ini bukan sekedar gosip belaka. Faktanya, para penimbun BBM tersebut sudah bekerjasama dengan orang dalam SPBU.
Salah satu contoh seperti yang kerap kali terjadi di wilyah area karesidenan Jember. Para pengimbal atau biasa disebut tengkulak berani membayar lebih mahal di atas harga HET Pertamina atau memberikan fee (komisi) ke oknum operator atau pengawas SPBU agar mereka bisa mendapatkan BBM yang diinginkan dengan kapasitas besar. Mulai dari 200-1000 liter bahkan lebih tiap harinya.
Baca Juga: Solar Subsidi Langka, Ini Hasil Investigasi Disperdagkum Ponorogo
Demi melayani para tengkulak ini pembeli masyarakat umum tidak dilayani dengan alasan BBM habism Kalaupun ada menjual untuk umum paling cuma betapa ratus liter atau ton tiap harinya, selebihnya larinya untuk para tengkulak.
Sidak dan liputan para wartawan juga sering dilakukan,bahkan pemberitaan pun selalu ada terus.Tapi para tengkulak ini seakan tak jera.
Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) adalah organisasinya seluruh SPBU. Namun ketika diaporkan ke ketua Hiswana, terkait maraknya kongkalikong SPBU dan tengkulak ini, pihak Hiswana tak mau tahu.
Baca Juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Direktur PT Bentang Mega Nusantara Diadili
Masyarakat biasa malah sering kehabisan BBM karena ulah tengkulak.
Pengawasan dari pihak Pertamina pun seakan kurang maksimal sehingga oknum oknum tersebut bisa bebas melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Branch Manager Pemasaran Wilayah V Hiswana Jatim, yang kerap kali dipanggil dengan sebutan SR juga sudah sering di lapori beserta bukti bukti lengkap. Namun hingga saat ini, belum ada tindakan apapun yang dilakukan SR.mulyadi
Editor : Redaksi