DBD Merebak, Pedagang 2 Pasar di Pulung Ponorogo Terjangkit

PONOROGO (Realita)- Jelang tutup tahun 2021, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kian merebak di Kecamatan Pulung. Bahkan sejumlah pedagang di dua pasar di wilayah ini terjangkit DBD. 

Hal ini terjadi di Pasar Serag Desa Serag dan Pasar Sugihan Desa Kesugihan Kecamatan Pulung. Tercatat selama seminggu terakhir 6 pedagang di dua pasar yang saling berhadapan ini terjangkit DBD. Bahkan hingga berujung di rumah sakit. 

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kota Madiun Imbau Masyarakat Galakkan PSN 3M Plus

Salah satu pedagang Pasar Sugihan Elsa Nungki mengatakan, ia sempat tutup beberapa hari akibat terjangkit DBD. Di Pasar Sugihan sendiri sedikitnya ada 2 pedagang di pasar ini yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Darmayu dan RSUD dr Harjono Ponorogo akibat DBD. Bahkan salah satunya tengah hamil 7 bulan.

 " Saya baru buka beberapa hari ini. Sebelumnya tutup karena kena DBD. Di pasar ini ada 2 pedagang yang kena dan saat ini masih dirawat di rumah sakit," ujarnya, Senin (27/12).

Sementara itu, Kordinator pedagang Desa Serag Langgeng mengatakan, selama seminggu terakhir tercatat sedikitnya 4 pedagang terjangkit DBD. Di antaranya 1 pedagang emas dan 3 pedagang pakaian.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Tingkatkan Antisipasi Resiko Penularan DBD 

 " Ada 4 pedagang yang kena. Ini tutup tokonya, karena yang jual dirawat dirumah sakit," ujarnya, Senin (27/12).

Cilegon dalam

Langgeng mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke pihak Desa Serag agar diteruskan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, untuk melakukan fogging di wilayah ini. Namun hingga kini fogging tak kunjung dilakukan padahal jumlah pedagang yang terjangkit DBD kian banyak.

" Sudah kita laporkan tapi sampai sekarang tidak ada. Ini kan tempat ramai dikunjungi warga, takutnya banyak yang kena. Kami berharap fogging segera dilakukan di dua pasar ini," harapnya. 

Baca Juga: Lonjakan Kasus DBD Bikin Kota Cilegon Waspada

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Serag Kecamatan Pulung Hariyadi mengaku juga telah melaporkan kasus merebaknya DBD di wilayahnya di Dinas Kesehatan (Dinkes) namun, permintaan fogging juga belum dilakukan.

" Sudah seminggu yang lalu kami ajukan permintaan. Tapi sampai sekarang belum ada," pungkasnya.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru