JAKARTA- Harusnya PAN keluar koalisi pemerintah. Percuma mendukung tapi tak ada kader di pemerintah, buang-buang waktu dan energi.
Sebaiknya PAN perkuat dukungan ke oposisi dengan Demokrat dan PKS, biar naik elektabilitasnya.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Coba lihat growth atau pertumbuhan partai Demokrat pernah nagkring di 3 besar dan juga bertahan di 5 besar.
Bahkan, di sisi lain Ketum Demokrat Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) mampu menaklukan Ketua Umum PAN Zulkifki Hasan.
Memang sejak awal saat mereka memutuskan paling tidak berharap 'durian runtuh' ada kursi di kabinet, saya nilai PAN telah salah mengambil keputusan, tapi hal ini belum terlambat, sebaiknya PAN lebih getol memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kalau saya nilai sulit mempercayai omongan semua bahasa kerap hanya pepesan kosong dan angin surga.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Malah PAN dirugikan dengan tingkat elektabiltasnya kalah telak dari Demokrat. Ngapain bertahan di koalisi dengan public policy yang amburadul.
Jokowi menggunakan rumus politik tarik ulur, kalau setidaknya reshuffle pada Desember 2021 tapi faktanya nihil.
Ada istilah "Nihilisme" itulah yang terjadi di PAN, sudahlah pak Ketua Zulhas get out sajalah dari koalisi, tak ada keuntungan juga buat PAN malah rugi besar.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
Imbas ke PAN saat kredibilitas pemerintahan Jokowi menyusut atau turun.
DR Jerry Massie PhD, Direktur P3S
Editor : Redaksi