FWJ: Statemen Yaqut Sangat Keji

JAKARTA (Realita)- Beredar viral statemen Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas saat wawancara di Pekanbaru, Riau beberapa hari lalu yang menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing, membuat gerah umat Islam dan non Islam, hingga bereaksi keras terkait hal itu.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo mengaku laporannya terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kemaren ke Polda Metro Jaya ditolak, dan diarahkan untuk membuat laporan ke Bareskrim Polri. 

Baca Juga: Hermawan Jadi Ketua Pengurus PWI Seksi Hukum Koordinatoriat PN dan Kejari Jakpus

"Laporan saya bersama Kongres Pemuda Indonesia ke Polda Metro kemarin bukan ditolak, tapi diarahkan untuk membuat laporannya ke Bareskrim Polri karena delict perkaranya ada di Pekanbaru," kata Roy.

Roy mengatakan ucapan Yaqut itu diduga melanggar Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), atau bisa dijerat dengan Pasal 156a KUHP Tentang Penistaan Agama.

Di sisi lain, salah satu tokoh pers Indonesia Mustofa Hadi Karya, biasa disapa Opan selaku ketua umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia saat dimintai pendapatnya terkait viralnya lontaran Menag Yaqut.

Baca Juga: MUI Minta Kenaikan Biaya Haji Ditinjau Ulang

"Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD'45 telah mulai dikerdilkan oleh para oknum pejabat, terkhusus oleh menteri agama Yaqut, dalam hal ini menistakan salah satu agama yang diakui di Republik ini, menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing adalah hal keliru dan sangat keji," terang Opan melalui pesan whatsapp kepada awak media, (24/2/2022).

Bila ingin bicara lanjut dia, toleransi antar umat beragama harus dijaga dan tidak perlu juga mengkerdilkan bahkan sampai menistakan. 

"Dari jaman kemerdekaan hingga saat ini, suara Azan tidak pernah ada yang merasa terganggu, kalau pun ada yang terganggu, dipastikan hanya beberapa gelintir orang saja,"ulasnya.

Baca Juga: Biaya Haji Naik dari Rp 39 Juta Jadi Rp 69 Juta

Dia menyebut tak sepantasnya seorang pejabat publik yang merangkul semua lintas agama berbicara seperti itu. "Jelas sangat tidak mendidik, dan malah membangun provokasi yang akan menghancurkan toleransi dari keutuhan umat beragama," ungkap Opan.

Dengan nada blak-blakan, Opan meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Yaqut dari jabatannya sebagai Menteri Agama RI, dan mendesak Kapolri segera melakukan proses hukum terhadap Yaqut terkait penistaan agama dan provokasi pemecah belah kesatuan Republik Indonesia.tom

Editor : Redaksi

Berita Terbaru