SLEMAN- Sesosok mayat wanita diduga korban pembunuhan dengan kondisi terbungkus sarung ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang - Bawen KM 425 di wilayah Banyumanik, Kota Semarang pada Minggu (13/3) lalu.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara sementara korban tewas diduga dibunuh dan dibuang dari atas jembatan. Sebab saat ditemukan kondisi kaki dan leher korban terikat kain.
Baca Juga: Misteri Penemuan Mayat di Jurang Sitinjau Lauik, Polisi Selidiki Identitas Korban
Kemudian, pada Rabu (17/3) kemarin, tak jauh dari lokasi penemuan mayat pertama, tepatnya di bawah jembatan KM 426, ditemukan pula tengkorak dan tulang belulang. Ia diperkirakan telah meninggal dunia sejak 2 minggu yang lalu.
Belakangan diketahui, korban adalah tenaga kesehatan atau bidan bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (33)
Sweetha diketahui merupakan bidan yang tergabung di Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Sleman Ranting Sleman Tengah. Sweetha diketahui merupakan orang tua tunggal atau single parent dengan dua anak setelah berpisah dengan suami.
"Iya sepengetahuan kami seperti itu (punya 2 anak). Iya (sudah berpisah dengan suami) kalau itu sudah tahu karena waktu mendaftar IBI dia sudah menceritakan tentang identitasnya, kan mau mendaftar jadi anggota. Betul (single parent)," kata Ketua IBI Ranting Sleman Tengah Dwi Rahmawati, dilansir Kumparan, Kamis (17/3).
Baca Juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Kebun Pak Nerimo
Dwi menjelaskan bahwa Tata sapaan akrab Sweetha baru menjadi anggota IBI Sleman Tengah pada bulan Oktober 2021 yang lalu. Dia diketahui bertugas di Rumah Sakit Mitra Sehat, Gamping, Sleman.
Sementara itu, polisi bakal melakukan tes DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid terhadap tengkorak dan tulang belulang diduga anak korban pembunuhan seorang tenaga kesehatan bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (33) warga Yogyakarta.
Mayat diduga ibu anak itu ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Bawen di wilayah Susukan Banyumanik Kota Semarang. Jarak penemuan antara mayat Sweetha dan tengkorak itu berjarak sekitar 1 kilometer.
Baca Juga: Warga Temukan Mayat Pelajar Tertelungkup di Tumpukan Sampah
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumi Hastry mengatakan hasil tes DNA diduga sepasang ibu dan anak itu dilakukan untuk memperkuat bukti yang ada.
"Iya (dilakukan) tes DNA. Selama dua minggu," ujar Hastry lewat pesan singkat kepada wartawan, Kamis (17/3).ran
Editor : Redaksi