Salah Paham, Gerombolan Motor Aniaya Remaja di Jalan Brantas Kota Batu

BATU (Realita)- Dunia jagad maya dihebohkan kembali dengan viralnya sebuah video di group media sosial warga kota Batu terkait penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok gerombolan motor yang diperkirakan berjumlah 20 kendaraan roda dua. 

Yang dinaiki berboncengan oleh remaja usia belasan tahun serta ada perempuan yang ikut di dalam kelompok tersebut. Dan mereka sempat menganiaya seorang anak remaja berinisial RY di Jalan Brantas kota Batu sekitar pukul 1.00 WIB. Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Tak Terima Martabaknya Hanya Dibungkus Plastik, Pemuda Ini Hajar Pedagang Martabak

Mendengar informasi tersebut Kasatreskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto langsung bergerak cepat memerintahkan anggotanya meluncur ke rumah korban yang terletak di Jalan Brantas Gang I, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. 

"Saya langsung mendatangi rumah korban dan melakukan penyelidikan. Maaf untuk keterangan lainnya belum bisa kita sampaikan. Intinya kita akan mencari para pelaku," ujarnya, Senin (11/4/2022).

Sementara itu, Ry menceritakan awal kejadian yaitu ketika dirinya sedang bersama kedua orangtuanya yang berjualan ketan dan kopi.

Tiba-tiba waktu duduk melintas gerombolan sepeda motor yang suaranya keras dan teriak-teriak sembari membawa bendera hitam-hitam. 

Baca Juga: Teler Usai Tenggak Miras, 3 Buruh Proyek di Bali Aniaya Rekan Sendiri

Karena kaget dirinya pun spontan mengeluarkan umpatan, diduga umpatan itu terdengar oleh anak-anak yang mengendarai sepeda motor secara gerombolan tersebut.

Cilegon dalam

"Tak berselang lama tiba-tiba mereka kembali dan bilang 'iki areke' (Itu anake). Saya langsung dikeroyok. Saya tak melawan karena jumlah mereka banyak," ujarnya.

Mengetahui Ry dikeroyok, orang tua Ry mencoba melerai pengeroyokan tersebut. Sementara adiknya Ry, terlihat menangis ketakutan bersandar ke tembok. 

Baca Juga: Tak Terima Ditegur Saat Pesta Miras, Jaka Pralutfianto Divonis 6 Bulan Penjara 

Keramaian itu membuat warga sekitar keluar rumah. 

"Mereka berhenti mengeroyok ketika warga keluar. Mungkin mereka takut akhirnya lari," imbuh dia.

Akibat peristiwa itu membuat Ry trauma. Ia sempat minta izin untuk tidak masuk sekolah. Ry merupakan siswa kelas 1 SMA swasta di Kota Batu. Sedangkan orangtuanya juga was-was hendak jualan lagi.ton

Editor : Redaksi

Berita Terbaru