SIDOARJO (Realita) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebelumnya di berbagai media mengatakan dan berjanji, akan menggratiskan tarif tol jika terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer, di saat arus mudik dan arus balik Idul fitri 1443 Hijriah berlangsung.
"Apabila antrian mobil itu lebih dari satu Kilometer maka gak bayar malah" ucap Menhub dikutip dari detik.com, Kamis (5/5/2022).
Baca Juga: Legislator Partai Golkar Depok Ini Tekankan Janji Kampanye di Pilkada 2024 Harus Realistis
Akan tetapi diduga hal itu hanya sebagai janji semu yang tidak terealisasi yang mana pemudik tetap membayar tarif tol kendati di lapangan kemacetan tetap terjadi lebih dari 1 kilometer.
Salah satu pengacara asal Surabaya Muhammad Sholeh di akun Youtubenya mengkritik hal tersebut yang mana dijelaskan dirinya pada tanggal 4 Mei 2022 berangkat dari Surabaya menuju Malang melewati jalan tol, dirinya juga sempat mengambil gambar kemacetan tampak lebih dari satu kilometer tepatnya menjelang gerbang Tol Sidoarjo.
Baca Juga: Apik Tata Transportasi Publik, Pemkot Madiun Raih Penghargaan WTN
Akan tetapi saat keluar tol saat menempelkan kartu E-Toll di pintu keluar saldonya tetap berkurang seperti biasa.
"Itu menunjukkan apa yang disampaikan menhub hanya sebuah Pemberi Harapan Palsu (PHP), bagi saya uang Rp 9 ribu itu kecil, tapi yang harus publik tahu ketika pejabat membuat janji, itu merupakan suatu program yang harus ditepati," jelas pria yang akrab disapa Cak Sholeh itu.
Baca Juga: Pejabat Pemkot Tanda Tangani Kontrak Kinerja 2024, Tiga Bulan Sekali Dievaluasi
Masih kata Cak Sholeh, dirinya berencana akan melakukan somasi ke Menhub atas kelalaiannya supaya meminta maaf ke publik bahwa janji menggratiskan tol ketika terjadi kemacetan lebih dari satu kilometer di masa mudik lebaran 2022 ternyata tidak bisa direalisasikan.
"Namun jika Menhub enggan meminta maaf ke publik kita akan mengambil langkah hukum" jelas Cak Sholeh.Hk
Editor : Redaksi