PADALARANG- Mulyadi (Duda 38) melakukan penganiayaan kepada seorang wanita bernama Wiwin Sunengsih (Janda 31) hingga korban meninggal dunia pada Minggu (8/5/2022).
Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di depan rumahnya di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.
Baca Juga: Mantan Suami Ngaku Miskin, Roro Fitri Merasa Jijik
Saat ditemukan, korban mengalami luka pada bagian leher dan perut akibat sabetan senjata tajam.
Korban pada saat ditolong oleh masyarakat sekitar dan keluarganya masih bernapas.
Saat dibawa ke rumah sakit terdekat di Padalarang, Allah berkehendak lain, kurang lebih jam 12 siang, korban meninggal.
Sementara pelaku langsung kabur dengan membawa belati yang digunakan untuk menganiaya korban.
Sebelum kejadian nahas itu terjadi, korban sempat mendapatkan ancaman dari pelaku.
Kala itu, pelaku mengancam akan menghabisi nyawa korban.
Ketua RW setempat, Agus Sopian mengatakan, ancaman pembunuhan itu terjadi dua hari sebelum kejadian.
Agus menjelaskan, ancaman itu dilaporkan langsung oleh pihak keluarga kepadanya.
Dia kemudian mengantisipasi ancaman itu dengan cara melaporkan ke kadus dan Bhabinkamtibmas.
"Dua hari itu saya juga pantau setiap malam dan aman-aman saja, tapi hari ini terjadi di rumah korban," ungkapnya.
Pihak keluarga korban sempat menyalahkan pihak kepolisian atas kasus ini.
Pasalnya, mereka menganggap, laporan terkait ancaman kepada korban tidak ditindaklanjuti oleh Bhabinkamtibnas dan pihak Polsek Padalarang.
Menanggapi hal itu, Kapolres Cimahi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dengan baik dan telah ditindaklanjuti.
"Memang benar, Mimin (ayah korban) telah melaporkan ancaman kepada korban serta keluarganya ke Bhabinkamtibnas kami yaitu Aipda Deden Supariadi melalui via telepon pada Selasa (3/5/2022) lalu," kata Imron, Rabu (11/5/2022).
Pada laporan itu, Aipda Deden menyarankan pihak keluarga korban untuk membuat pengaduan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Polsek Padalarang.
Selanjutnya, Mimin dan rombongannya tiba di Polsek Padalarang di hari yang sama sekira pukul 20.30 WIB.
Baca Juga: Beraksi Tiga Kali, Pelaku Tipu Dokter Muda di Ponorogo Pilih Janda untuk Korban
"Diterima dengan baik oleh kedua petugas SPK kami, pelapor menceritakan kronologis kejadian ancaman yang terjadi oleh korban dan keluarganya," terangnya.
Petugas lantas meneruskan laporan itu ke petugas piket Reskrim karena diduga ada unsur pidana.
Petugas kemudian menyarankan untuk melakukan mediasi.
"Karena pelaku ini memiliki hubungan asmara dengan korban dan kemudian ditolah menikah oleh pihak keluarga. Piket Reskrim menyarankan keluarga, RT dan RW untuk melakukan mediasi," ungkapnya.
Namun, pelaku kabur saat akan dilakukan mediasi bersama keluarga dan pihak kepolisian.
"Jadi kami tegaskan, pihak kepolisian tidak pernah menolak laporan masyarakat, petugas kami menerima dengan baik. Buktinya kami menindaklanjuti laporan tersebut," bebernya.
Setelah dilakukan pengejaran, keberadaan pelaku akhirnya terlacak oleh polisi.
Namun, saat ditemukan, pelaku dalam kondisi tewas gantung diri di pohon, Kamis (12/05/2022).
"Jadi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kebun milik saudara Rohmat sekitar jam 6 pagi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, dikutip dari Tribun.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Incar Janda lewat Aplikasi Badoo
M ditemukan pertama kali oleh ibunya.
Saat itu, anggota Polres Cimahi sedang melakukan pemantauan di kediaman M.
Lalu, terdengar teriakan dari kediaman M.
"Terdengar suara histeris tangisan sekitar jam 6 pagi tadi di rumah keluarga tersangka."
"Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," ungkapnya.
Petugas kemudian mendatangi tempat di mana korban ditemukan gantung diri.
"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi."
"Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri, jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," terangnya.tri/kep
Editor : Redaksi