JAKARTA - Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto membuat klarifikasi terkait adanya kegaduhan yang dibuatnya karena sempat menepis ada kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Dalam pernyataannya, Benny menyebut bahwa dirinya juga menjadi korban dari skenario Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Penahanan Ferdy Sambo Diperpanjang
Awalnya, Benny berupaya mencari informasi secara langsung kepada sumber yang bersangkutan, yakni dalam hal ini Ferdy Sambo.
Namun, ternyata, Ferdy Sambo menggiring opini bahwa sang istri, Putri Candrawathi mendapatkan tindakan pelecehan dari Brigadir J.
Hingga akhirnya terjadilah tembak-menembak antara dua ajudan Ferdy Sambo, yakni Bharada Eliezer alias Bharada E dengan Brigadir J.
Benny yang mempercayai skenario Ferdy Sambo itu lantas menyampaikan kepada publik, bahwa tak ada kejanggalan dari kematian Brigadir J.
Skenario Ferdy Sambo akhirnya terungkap, hingga ia ditetapkan sebagai tersangka utama pembunuhan Brigadir J.
Benny pun mendapat banyak kritikan karena sebelumnya telah menepis kejanggalan peristiwa itu, ia bahkan diminta mundur dari Kompolnas.
Atas banyaknya kritikan yang ditujukan kepada Benny, Benny meminta maaf kepada publik.
"(Saya) malu karena dibully, sementara bully-annya itu hanya sepotong, kemudian ditambah narasi dan diviralkan."
Baca juga: Bawahan Sambo Baiquni Wibowo Dituntut 2 Tahun Penjara
"Sebagai manusia tentunya kita malu dan saya marah sekali pada yang pembuat skenario ini karena jadi (saya) korban."
"Karena saya korban, lain kalau saya yang meng-create skenario kemudian memang punya tujuan tertentu, itu lain lagi."
"Saya ini kan korban, beda dong, kemudian saya dipaksa untuk mundur untuk mengikuti kemauan orang."
"Sementara yang saya lakukan, sekali lagi, saya mencoba mencari sumber yang resmi (dari Ferdy Sambo waktu dulu)."
"Soal sumber yang resmi ini ternyata berbohong atau penuh dengan skenario, jadi dia harus kena sanksi dong," kata Benny saat diwawancarai Rosi di acara Kompas Tv, Minggu (14/8/2022).
Baca juga: Ormas PBB Geruduk PN Jaksel, Minta Ferdy Sambo dan PC Dihukum Mati
Kendati demikian, atas kegaduhan yang menyeret namanya ini, Benny minta maaf.
"Sekali lagi ini menjadi pelajaran bagi saya untuk ke depan bahwa dalam menyikapi kasus-kasus yang potensial akan menimbulkan kegaduhan, lebih baik saya tidak banyak memberikan komentar."
"Saya tidak punya niat membohongi publik, berbeda dengan saya punya niat membohongi publik, berarti saya bekerjasama."
"Tetapi dengan kegaduhan ini, tidak ada salahnya saya minta maaf dengan kegaduhan ini, meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan."
"Kalau kegaduhan ini dianggap gara-gara saya, oke terima kasih, saya mohon maaf, saya maklumi kemarahan (publik), tapi (sekali lagi) itu bukan niat saya," jelas Benny.tri
Editor : Redaksi