JAKARTA- Apakah ada dampak tidur setelah sahur? Sebagaimana diketahui, tidur setelah sahur adalah kebiasaan yang umum terjadi selama bulan Ramadan ketika umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Ternyata, tidur setelah sahur dapat memberi dampak yang berbeda pada setiap orang tergantung pada faktor-faktor seperti usia, kesehatan, dan pola tidur. Lantas, apa saja dampak tidur setelah sahur?
Baca juga: Reyog Sahur Picu Kerumunan, Bupati Ponorogo: Berhenti, Ini Tidak Baik!
1. Gangguan Pencernaan
Tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pencernaan seperti mulas, kembung, dan sakit perut. Ini karena makanan yang belum dicerna masih berada di perut dan dapat memicu produksi asam lambung yang lebih banyak. Saat tidur, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit.
2. Kualitas Tidur yang Buruk
Baca juga: Bantah Mualaf, Amanda Manopo Ngaku Ikut Sahur dan Puasa
Tidur setelah sahur dapat mempengaruhi kualitas tidur karena tubuh masih mencerna makanan dan mencoba untuk mengatur suhu tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa kurang segar saat bangun tidur. Selain itu, tidur setelah sahur dapat mengganggu siklus tidur karena tubuh terus mencerna makanan dan mengatur suhu tubuh. Hal ini dapat mengganggu produksi hormon tidur seperti melatonin dan mengakibatkan terganggunya ritme sirkadian.
3. Risiko Terkena Penyakit
Tidur setelah sahur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti diabetes dan obesitas. Hal ini karena pola tidur yang tidak teratur dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan mengurangi sensitivitas insulin. Selain itu, tidur setelah sahur dapat memicu makanan yang tidak sehat seperti camilan yang berlemak atau manis. Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
4. Sakit Tenggorokan
Saat tidur setelah makan sahur, makanan masih berada di dalam perut dan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan menyebabkan rasa sakit.leb
Editor : Redaksi