Bupati Ponorogo Dorong Optimalisasi Komoditas Sayur dan Susu Pudak Lewat Circle-P

realita.co
Bupati Sugiri saat melihat komoditas sayur asli pudak. Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terus turun gunung untuk melihat geliat ekonomi masyarakat Ponorogo, pasca tiga tahun terdampak Pandemi Covid-19. 

Usai mengunjungi Kecamatan Sokoo, kali ini orang nomor satu di Bumi Reog itu, menyambangi Kecamatan Pudak. Sebagai salah satu daerah penghasil susu terbesar di Jatim. 

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Selain untuk melihat geliat ekonomi pasca wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) awal tahun 2022 lalu, dimana ribuan sapi perah di wilayah ini mati, dan membuat peternak kolaps. 

Kedatangan Bupati Sugiri, yang didampingi Wakil Bupati Lisdyarita dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahtraan Keluarga ( TP-PKK) Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko itu, untuk meninjau pelaksanaan program Circle-P ekonomi yang mulai dijalankan sejak dua tahun lalu. 

Tercatat, ada 5 desa yang dikunjungi Bupati Sugiri dan rombongan. Yakni, Desa Banjarejo, Tambang, Krisik, Bareng, dan Pudak Wetan. 

Dalam kunjunganya, Bupati Ponorogo melihat pelaksanaan program Circle-P telah berjalan dalam kegiatan Pasar Ramadhan. Dimana selain menjual produk asli Pudak berupa susu, masyarakat juga mulai memasarkan kembali sayuran asli Pudak.  Tak hanya, sejumlah krajinan tangan dan olahan makanan juga diperjualbelikan oleh warga. 

" Saya lihat dan sata tanya yang jualan ini, mereka bilang laku keras. Apa lagi dibulan ramadhan ini, tingkat konsumtif masyarakat meningkat," ujarnya, Minggu (02/04/2023). 

Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

Sugiri menambahkan, komuditas susu dan Sayur sudah kembali diperjualbelikan. Ini artinya ekonomi di Pudak sudah bergeliat pasca pandemi Covid dan PMK. 

" Kalau dulu sayur Pudak itu tidak lagi ditanam karena kalah dengan susu, sekarang sudah mulai ada dipasaran. Saya menghimbau kepada masyarakat Pudak jangan hanya fokus susu, tapi sayur juga dikembangkan," tambahnya. 

Sugiri menghimbau, agar masyarakat Ponorogo khususnya pedagang sayur tidak lagi mendatangkan dari luar Ponorogo, namun cukup mengambil dari Pudak. Komoditas lokal ini wajib disebar diseluruh Ponorogo, pun dengan produk yang Pudak tidak miliki dicukup dari kecamatan lain. 

" Seledrinya bagus, Lada Air , Kubis , Wortel, Sawi, Cabai dan Tomatnya bagus. Ini keren. Untuk itu tidak usah cari daerah lain kita cari dari Ponorogo, kita putar produk lokal ini le seluruh antero Ponorogo, ini konsep Circle-P, atau perputaran ekonomi di bumi Ponorogo," tekannya. 

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

Giri menjelaskan, secara tektur, Sayur Ponorogo tidak kalah dengan daerah lain. Saya karena kalah trend dengan susu, sehingga komoditas andalan Pudak dahulu ini, kini ditinggalkan. 

Bupati Sugiri bersama seorang seniman kayu asal Pudak, sembari menunjukkan hasil karyanya.

" Jadi kalau susu harganya turun ada sayur. Jadi saling mengisi, tidak boleh satu. Sehingga potensinya juga bisa terbagi," pungkasnya.adv/znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru