Tagih Janji Pemerintah Reog Jadi ICH Unesco, Ribuan Seniman Ponorogo Turun ke Jalan

realita.co
Ratusan Reog Ponorogo saat menari masal di depan paseban.Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Gelora perjuangan Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) dan Masyarakat Ponorogo, untuk Reog menjadi Intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda dunia Unesco terus digelorakan. 

Seperti yang dilakukan kali ini. Ribuan seniman dan ratusan Reog Ponorogo turun ke jalan, untuk menggelar aksi unjuk budaya menagih janj Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Kebudayaan  dan Riset Teknologi (Kemendikbud), yang sebelumnya sempat berkomitmen akan mengusulkan Reog Ponorogo menjadi ICH Unesco, setelah pengusulan Kebudayaan Sehat Jamu ke Unesco pada tahun 2022, namun akhirnya disalip Kebaya pada tahun 2023 diusulkan pemerintah bersama 4 negara ke Unesco. 

Baca juga: Bakal Jadi Kota Kreatif Dunia, Ini Manfaat bagi Ponorogo Masuk UCCN

Tak hanya berorasi, para seniman Reog Ponorogo ini juga melakukan tarian Reog Ponorogo secara masal di depan Paseban Aloon-Aloon Kota Ponorogo, sembari meneriakan Reog Ponorogo For ICH Unesco. 

Aksi ini tak hanya dihadiri dari seniman Reog Ponorogo saja, namun seniman Reog dari luar daerah seperti Ngawi, Madiun, Magetan, Pacitan juga ikut dalam aksi solidaritas mendukung Reog diakui dunia tersebut. 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, aksi unjuk budaya ini merupakan aksi spontanitas seniman yang cinta dan ingin Reog Ponorogo segera diakui oleh Unesco. 

" Ribuan seniman Reog ini menagih janji Kemendikbudristek agar tetap berkomitmen sesuai dengan janji tertulisnya, dimana Reog akan diusulkan menjadi ICH Unesco pada 2024 mendatang, dan akan disidangkan pada 2025 setelah Jamu," ujarnya, Sabtu (08/04/2023) malam. 

Baca juga: Lolos 2 Besar Usulan Kota Kreatif Dunia, Ponorogo Bersiap Dipanggil Unesco

Bupati Giri mengungkapkan, aksi unjuk budaya ribuan seniman Reog Ponorogo ini adalah kali kedua setelah pada 2022 lalu, aksi serupa dilakukan setelah Reog disalip Jamu yang diusulkan ke Unesco. 

" Agar ini menjadi perhatian mas mentri Nadiem Makarim. Reog itu kaderesisasinya berjalan, lihat ribuan orang tanpa komando mendengar nama Reog Ponorogo datang dan melakukan aksi solidaritas bersama, jadi kami mohon betul Reog diprioritaskan," harapnya. 

Sementara itu, salah satu pegiat seni Reog Ponorogo asal Kabupaten Ngawi, Agus Black Hoe Budianto mengaku, untuk mendukung Reog Ponorogo diakui dunia, dalam aksi solidaritas ini ia mengirimkan 5 grop Reog Ponorogo. Ia mengaku, kesenian asli Kabupaten Ponorogo sudah semestinya diakui dunia menjadi kesenian asli Ponorogo Indonesia. 

Baca juga: Antarkan Reog Ponorogo Diakui Dunia, Ribuan Seniman Dukung Rilis 2 Periode

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko didampingi Wakil Bupati Lisdyarita saat berorasi dihadapan ribuan seniman Reog.

" Kami mendukung Reog diakui dunia menjadi ICH Unesco. Ini kesenian asli Indonesia yang harus dijaga. Kami mendesak Pemerintah untuk mengusulkan  Reog ke Unesco pada tahun 2024 mendatang," pungkasnya.adv/znl .

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru