Sempat Diwarnai Ricuh saat Pelantikan, Pj Rektor Unisla Mulai Tempati Kantornya

realita.co
Penjabat (Pj) Rektor Unisla, Dodi Eko Wijayanto, mulai menempati ruang kerja Rektor dilantai dasar gedung utama Unisla, Selasa (02/05/2023). Foto:

LAMONGAN (Realita) - Sempat diwarnai ketegangan saat berlangsungnya proses pergantian pucuk pimpinan di kampus Universitas Islam Lamongan (Unisla) beberapa waktu lalu, penjabat (Pj) Rektor Unisla, Dodi Eko Wijayanto, mulai menempati ruang kerja Rektor dilantai dasar gedung utama Unisla, Selasa (02/05/2023). 

Aktivitas menempati ruang rektor oleh Pejabat Rektor Unisla diawali dengan membuka ruang rektor yang terkunci. Aksi ini disaksikan oleh sejumlah saksi yang terdiri dari mahasiswa, security, serta dosen dan dekan Universitas setempat.

Baca juga: Bupati Lamongan Berharap Unisla Fokus ke Tri Darma Perguruan Tinggi

Upaya tersebut merupakan bagian dari 'bersih-bersih'  di internal Universitas Islam Lamongan (Unisla) yang salah satu lembaga dibawah naungan Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri. Setelah Rektor Unisla, Bambang Moeljono di lengser dan kedudukannya digantikan oleh Pj Rektor, Dody Eko Wijayanto, kini sejumlah dekan juga dicopot.

Pencopotan 27 jabatan dari rektorat, pasca sarjana dan 5 dekan, kepala biro administrasi umum keuangan dan kepegawaian hingga wakil direktur Ponpes dilakukan bersamaan dengan digelarnya acara halal bi halal yang digelar di Masjid Muhadlaratul Afkar di lingkungan kampus dihari yang sama.

Dari Informasi yang dihimpun, pencopotan 27 jabatan tersebut diduga  karena mereka membangkang dan tidak sejalan dengan keputusan dan kebijakan yayasan terkait dengan pergantian rektor pada Rabu (05/44/2023) lalu. 

Pencopotan puluhan jabatan di rektorat itu dilakukan dan dipimpin oleh Ketua Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri, Wardoyo. Keputusan YPPTI Sunan Giri itu juga dinilai sebagian pihak sangat prematur yang dikaitkan dengan proses pergantian jabatan rektor.

Wardoyo menegaskan, pencopotan puluhan orang di Kampus Unisla sama sekali bukan karena sentimen atau buntut pergantian rektor.

Baca juga: Gaji Dosen Unisla Molor, Sebut Pengurus Lama Keruk Uang di Bank

"Pergantian pejabat di satu lembaga itu biasa saja, " kata Wardoyo.

"Kalau kemarin biasa-biasa, kemudian baik sekali, maka kami memperhitungkan ingin menuju yang unggul, " ungkapnya.

Apa yang dilakukan yayasan sejatinya hal yang wajar sebagai bentuk penyegaran. " Jadi gak boleh jabat terlalu lama sampai puluhan tahun. Pergantian itu biasa untuk menuju kualitas universitas yang lebih baik dan unggul, " tandasnya. 

Baca juga: Konflik Para Petinggi Unisla, Mahasiswa Unjuk Rasa

Sementara itu, Pj Rektor Unisla, Dody Eko Wijayanto dikonfirmasi menyatakan, bahwa pergantian dan pencopotan puluhan jabatan di Unisla sepenuhnya menjadi wewenang yayasan. 

"Kalau saya kan hanya petugas yayasan, " katanya singkat.

Usai acara dilanjutkan dengan pembukaan pintu ruang kerja rektor yang selama ini terkunci karena kunci pintu tidak diserahkan oleh pejabat lama, Bambang Moeljono. Mulai hari ini Pj Rektor, Dody Eko Wijayanto sudah bisa masuk ruang kerja rektor. Kunci pintu yang diganti baru sudah dipegang  Dody.Def

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru