SPAB di Titik Kelima Menyambangi SMAN 1 Kesamben Blitar

realita.co
Kegiatan SPAB ini dibuka oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim Sriyono. Foto: rilis

BLITAR- Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan oleh BPBD Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, sudah menginjak ke titik kelima.

Daerah yang menjadi tujuan kali ini adalah SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 2-3 Agustus 2023. Acara ini diikuti oleh sekitar 100 peserta. Terdiri dari 75 siswa dan 30 orang dari stakeholders sekolah dan BPBD Kabupaten Blitar.

Baca juga: Cegah Konflik Sosial, Pemkot Madiun Gelar Rakor Bersama TNI-Polri

Kegiatan SPAB ini dibuka oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim Sriyono. Turut hadir Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto.  Sedangkan Tim SPAB SRPB Jatim yang terlibat sebagai fasilitator adalah Erfan Alif Pujiono, Yan Aditya Putra, dan Isna Khoirotul Laili.

Kegiatan hari pertama dimulai dengan pembukaan dan laporan kepala SMAN 1 Kesamben terkait kondisi umum sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan materi wawasan SPAB oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Yudo Sucitro.

Baca juga: Kapolda Banten Pimpin Apel Pengecekan Personel dan Peralatan SAR

Sedangkan materi gambaran umum wilayah dan kondisi kebencanaan di Kabupaten Blitar disampaikan oleh Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Blitar Jamhari.

"Selanjutnya kelas dibagi menjadi dua. Kelas pertama berisi stakeholders sekolah dan BPBD Kabupaten Blitar. Mereka mengikuti materi kajian risiko bencana dan focus group discussion (FGD),” ungkap Erfan Alif Pujiono, salah satu fasilitator SPAB.

Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau di Perbatasan

Sedangkan kelas kedua berisi para siswa yang belajar Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), membuat bebat bidai, dan tandu evakuasi. Serta melakukan tata cara evakuasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi.

Sedangkan kegiatan hari kedua, lanjut Erfan Alif Pujiono, diisi dengan simulasi evakuasi penyelamatan diri oleh seluruh peserta. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan tradisional (APAT).  Kegiatan ditutup dengan penyerahan dokumen kajian risiko partisipatif kepada pihak sekolah.ah

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru