MADIUN (Realita) – Peluang bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota (bacawali-bacawawali) macung Pilkada 2024 coba ditakar. Terkini, data potensi disuguhkan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas Merdeka (Unmer) Madiun.
Nama mantan Wali Kota Madiun Maidi periode 2019-2024 unggul dalam jajak pendapat perguruan tinggi tersebut.
Baca juga: Masyarakat Ingin Maidi Lanjutkan Pembangunan Kota Madiun
‘’Jajak pendapat kami lakukan mulai Maret hingga awal Mei. Kami tanyakan responden terkait elektabilitas incumbent dan calon-calon yang diinginkan,’’ kata Ketua LPPM Unmer Madiun Hendry Windrianto Darmoko, Jumat (10/5/2024).
Henry menjelaskan, LPPM Unmer melakukan jajak pendapat dengan sasaran 1.500 responden atau 1 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) Kota Madiun sebanyak 153.880 orang. Dari 1.500 angket yang disebar, hanya 1.208 angket direspons responden.
Dari 1.208 responden, lanjut dia, sebanyak 1.063 atau 88 persen memilih Maidi sebagai cawali. Sedangkan sisanya, ada 29 responden (2 persen) tidak memilih dan 116 responden (10 persen) menjawab belum tahu.
‘’Kami menggunakan metode angket google form. Angket kami sebar di tiga kecamatan. Masing-masing kecamatan ada 500 angket untuk responden,’’ ujarnya.
Selain elektabilitas Maidi, Darmoko mengaku bahwa LPPM juga menyebar angket pertanyaan tentang siapa tokoh-tokoh yang layak maju cawali. Hasilnya, diambil lima besar. Mulai Maidi, Inda Raya Ayu Miko Saputri, Harriyadin Mahardika, Armaya, dan Istono. Sementara ada juga yang menjawab nama Andi Raya BMS, Bagus Rizki Dinarwan, Andro Rohmana, F Bagus Panuntun, dan Ngedi Trisno Y.
Baca juga: Dianggap Kinerja Melempem, KPU dan Bawaslu Kota Madiun Didemo
Tak hanya itu, pertanyaan siapa tokoh cawawali pun ikut disodorkan responden. Terdapat nama yang masuk tiga besar cawawali versi responden. Yakni, Istono, Inda Raya dan Bagus Rizki Dinarwan. Selain tiga besar itu, muncul juga nama Andro Rohmana, Bagus Panuntun, Anton Kusumo, Ngedi Trisno Y, Kokok Heru Purwoko, serta Nursalim.
‘’Lima besar cawali dan tiga besar cawawali berdasarkan peringkat rekapitulasi responden,’’ ungkapnya.
Baca juga: Paslon Dadi Gelar Kampanye Akbar Bersama Risma
Dia menambahkan, jajak pendapat bukan tidak mungkin bakal terus dilakukan seiring waktu menuju Pilkada 2024. Selain untuk menakar peluang bakal calon, jajak pendapat juga sebagai sarana edukasi pendidikan politik bagi masyarakat.
‘’Kalau memberi pengaruh positif bagi masyarakat tentu akan kami lanjutkan. Masyarakat boleh menyiapkan, menentukan, dan mengajukan calon mereka masing-masing,’’ pungkasnya. adi
Editor : Redaksi