SINGARAJA (Realita)- Ratusan liter eco enzyme disemprotkan di wilayah Desa Adat Buleleng, Minggu (20/10).
Aksi peduli lingkungan ini diawali dengan menuangkan cairan eco enzyme ke laut di Jembatan Belanda Singaraja, Buleleng.
Kegiatan itu berlangsung sejak pukul 07.00 Wita. Kegiatan itu merupakan kolaborasi antara Desa Adat Buleleng dengan Eco Enzyme Nusantara Bali, dan juga melibatkan sejumlah elemen masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dengan panen cairan eco enzyme dan penyemprotan ke tanah dan udara di Setra Desa Adat Buleleng. Totalnya ada 125 liter eco enzyme.
Eco enzyme disebarkan, karena diyakini mampu membantu membersihkan air, tanah, serta meningkatkan kualitas udara di sekitar wilayah Desa adat Buleleng.
Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan bahwa pihaknya selalu konsisten dalam memasyarakatkan eco enzyme di 14 banjar adat yang ada di bawah naungan wilayahnya.
Konsistensi Desa Adat Buleleng berbuah penghargaan dari Relawan Eco Enzyme Provinsi Bali. Sebab penyebaran eco enzyme, merupakan wujud penerapan konsep Tri Hita Karana.
Yakni menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam semesta. Penyebaran eco enzyme merupakan contoh pelestarian lingkungan.
Pengolahan Eco Enzyme disebutkan juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber.
”Ini dilakukan supaya alam menjadi sehat dan udara menjadi bersih. Kalau lingkungan sehat, tentu hidup jadi lebih sehat. Mudah-mudahan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Sutrisna. (Adi)
Editor : Redaksi