JAKARTA - Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan tentang skenario gelap. Kata SBY , skenario gelap akan terjadi jika bangsa Indonesia tidak melakukan perubahan yang diperlukan.
Dijelaskan SBY, bangsa Indonesia hanya mengecap pertumbuhan semata, bahkan mempertahankan gaya hidup yang serakah. Tapi mengesampingkan kebutuhan yang harus dikejar.
Baca juga: Niat Mundjidah Maju Pilbup Jombang 2024 Kian Terang, Setelah Kantongi Surat Tugas Demokrat
"Apabila policy (kebijakan) kita tetap lemah, nasional dan internasional, masa depan kita sungguh suram," kata SBY dalam forum ICIS 2021 yang digelar Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh secara virtual, Senin (4/10/2021).
Pada kesempatan itu SBY bicara mengenai konsep pembangunan berkelanjutan. Menurut SBY, ada sebuah tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia yang perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Dalam kaitan ini, SBY menyebut penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta, 300 juta manusia pada tahun 2035. Tentu hal ini kata dia, akan berpengaruh terhadap kebutuhan sumber daya manusia yang semakin meningkat tajam.
Baca juga: Ini Parpol Closing Pendaftaran Bacawali-Bacawawali Madiun
"Sementara jangan lupa saudara kita yang masih miskin, insya Allah tidak miskin lagi, itu jumlahnya masih sekitar 10 persen. Ini gambaran singkat dunia, Indonesia," ucap SBY.
Oleh karena itu, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini menegaskan, bahwa bangsa Indonesia perlu menjawab tantangan tersebut. SBY mengajak dalam merumuskan pembangunan berkelanjutan, maka pilihlah model sistem dan praktik ekonomi yang cocok dengan tantangan Abad ini.
Baca juga: Partai Demokrat dan PAN Berkoalisi dalam Pencalonan Kepala Daerah Cilegon
"Saya mengatakan green economy. Semua negara harus melakukan transformasi besar menuju green economy, menuju Sustainable devolepment," ujarnya.
"Yang tidak mau dan tidak mampu bertransformasi, akan tersisir dan tertinggal. Tentu bangsa Indonesia tidak ingin tersisir dan tertinggal. Oleh karena itulah, kita harus melakukan segala sesuatu," pungkasnya.si
Editor : Redaksi