PONOROGO (Realita)- Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ponorogo, tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Pulung. Namun juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono. Tak hanya naik dua kali lipat, mayoritas pasien yang dirawat merupakan anak-anak.
Dari data Humas RSUD dr Harjono Ponorogo tercatat hingga saat ini sedikitnya 34 pasien DBD menjalani perawatan di rumah sakit plat merah ini, dimana 15 diantaranya merupakan pasien anak-anak. Saat ini mereka menjalani perawatan di ruang inap Delima.
Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Humas RSUD dr Harjono S Joko Handoko mengatakan, selama bulan Desember ini tercatat ada 55 kasus DBD yang ditangani pihaknya. Dengan dominasi usia 7 hingga 25 tahun. Angka ini naik 27 kasus ketimbang bulan November yang hanya 28 kasus.
" Rata-rata penambahan 2 kasus per hari, kasus mulai naik antara minggu kedua Desember kemarin," ujarnya, Selasa (28/12).
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Joko mengaku, saat pertama masuk kondisi pasien DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) ini kebanyaka kritis akibat demam tinggi dan penurunan trombosit yang drastis. Namun saat ini kondisi pasien mulai membaik.
" Kebanyakan kritis. Alhamdulillah tidak ada kasus meninggal, mudah-mudahan jangan. Saat ini sudah membaik," ungkapnya.
Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
Joko meminta masyarakat Ponorogo untuk mewaspadai DBD yang mulai merajalela akhir tahun ini. Salah satunya dengan mengguatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM).
" Covid tidak ada, DBD merajalela. Masyarakat harus waspada terlebih cuaca saat ini. Salah satunya dengan PSM," pungkasnya. lin
Editor : Redaksi