Guru Kompak Telat, Puluhan Siswa SD di Ponorogo Ini Terlantar

realita.co
Puluhan siswa SDN Bringinan tampak terlantar di pelataran SD lantaran semua pengajar kompak telat.

PONOROGO (Realita)- Miris, mungkin kata itu yang patut menggambarkan sistem pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bringinan Kecamatan Jambon. Bagaimana tidak, akibat ulah guru SD yang kompak telat saat mengajar, puluhan siswa SD di sekolah ini akhirnya terlantar. 

Kepala Desa (Kades) Bringinan Kecamatan Jambon Barno mengungkapkan, kejadian ini terjadi pada Sabtu, (05/03/2022) kemarin. Dimana sebanyak 60 siswa SD mulai dari kelas I hingga VI terlantar dipelataran sekolah, akibat hingga pukul 07.15 ruang kelas masih terkunci. Pun dengan 10 orang guru yang mengajar di sekolah ini tak terlihat batang hidungnya. 

Baca juga: KKPMP Jatim Gandeng PKBM Alfa Salam dan Realita.co, Sosialisasikan Program "Jangan Putus Sekolah"

"Saat saya lihat ruang kelas masih terkunci, padahal sudah jam 7.15, tapi gurunya juga belum datang. Anak-anaknya akhirnya menunggu di pelataran sekolah," ujarnya, Minggu (06/03/2022).

Barno membeberkan, kejadian ini telah terjadi berulangkali. Bahkan sejak 2018 lalu, kebudayaan telat dan tidak tepat waktu kerap ditunjukkan oleh pengajar sekolah ini. Hal ini diklaim menjadi faktor menurunya jumlah siswa di sekolah ini.

Baca juga: Siswa MTs Meninggal dan Belasan Siswi di Lamongan Dibotaki, Prakarsa Jatim: Pidana

" Sudah berulang kali, bahkan sejak 2018 lalu sudah seperti ini. Saya sudah sempat berantem sama gurunya, sudah melapor. Dinas datang tapi kumay neh.  Alasannya kesibukan, itu kan bukan urusan. Mungkin ini yang buat warga saya jarang mau bersekolah di sana," bebernya. 

Ia pun mengancam bila tabiat buruk pendidik SDN Bringinan terus berlanjut maka ia akan mendesak Dinas Pendidikan Ponorogo untuk menutup saja sekolah tersebut. Pasalnya, akibat ulah pendidik yang dituding senang mengkorupsi waktu ini, anak-anak generasi penurus khususnya anak-anak Bringinan menjadi korban. 

Baca juga: Tiga SD Hidupkan Sahabat Pena

" Saya bilang ke Dindik, tutup saya. Keluar Semua. Daripada nanti anak-anak Bringinan jadi korban. SD kaya gasut," ketusnya. 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dindik Ponorogo belum bisa dikonfirmasi.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru