KOTA MALANG (Realita)- Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengatakan, peran serta industri jasa keuangan menjadi penting untuk mendorong keberhasilan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
Hal itu disampaikan Walikota Sutiaji dalam kegiatan Dialog Optimisme Ekonomi Malang Pasca Idul Fitri 1443H yang digelar bersamaan dengan kegiatan Halal Bihalal Industri Jasa Keuangan Malang Raya bertempat di Aula Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang.
Baca Juga: Sambut Kepemimpinan Presiden Baru, Pj Wali Kota Iwan: Kota Malang Siap Mendukung Kebijakan Pusat
“Perbankan menjadi satu otoritas sendiri yang mempunyai kekuatan dan nilai tawar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” katanya, Selasa (17/5/2022).
Industri jasa keuangan, jelas Walikota Sutiaji, dapat mendorong lewat penguatan akses pembiayaan pada UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Maupun penguatan inklusi dan literasi keuangan, seperti penguatan literasi digital.
“Sekarang merambah ke bagaimana literasi masyarakat dengan digital, itu harus kita kuatkan,” beber Walikota Sutiaji.
Baca Juga: Sukseskan Pilkada Serentak, Pj Wali Kota Malang Ajak Petakan dan Redam Potensi Kerawanan
Karenanya, Walikota Sutiaji turut mengajak pelaku industri jasa keuangan untuk terus menguatkan optimisme dalam mendorong pemulihan ekonomi. “Jadi ini harus kita bangun bersama-sama, harus optimis. Harus kuat optimisme kita semua,” papar Walikota Sutiaji.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang pasca Idul Fitri 1443H terus menggeliat. Tingginya perjalanan mudik lebaran dan sektor ekonomi yang digerakkannya, dianggap menjadi salah satu indikasi kebangkitan ekonomi. Termasuk didalamnya indikator sektoral pariwisata yang turut membaik.
“Tingginya perjalanan mudik kemarin luar biasa, diikuti dengan banyaknya wisatawan yang datang. Maka, Industri Jasa Keuangan mari momentum baik ini harus kita manfaatkan dengan sinergi bersama seluruh stakeholders,” ucapnya.
Terakhir, Sutiaji menyebut momen silaturahmi halal bihalal menjadi ajang mempererat kebersamaan dan keguyuban. Sehingga dapat melahirkan kolaborasi dan akselerasi menuju kebangkitan ekonomi bersama.
“Halal bihalal menjadi milik kita semua. Maka menjadi keharusan dan keyakinan kita untuk bersilaturahim, saling membantu. Maka kolaborasi dan akselerasi menjadi sebuah keniscayaan,” pungkasnya. (hms/mad).
Editor : Redaksi