PMK Mewabah di 3 Kecamatan Ponorogo, 15 Sapi Ternak Positif Puluhan Suspek

PONOROGO (Realita)- Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo menyebar cepat. Bahkan kini belasan sapi peternak terkonfirmasi positif PMK. 

Dari data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertahankan) Ponorogo tercatat, dari 19 sampel hewan Sapi ternak yang diambil di 3 wilayah yang meliputi kecamatan Pudak, Pulung, dan Balong yang dikirim laboratorium nyaris seluruhnya terkonfirmasi positif terjangkit PMK. 

Baca Juga: Pengawasan Hewan Kurban di Kota Cilegon Diperketat

Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun mengatakan, terkonfirmasinya positif PMK 19 sapi di 3 kecamatan itu berdasar dari hasil laboratorium yang dikirim ke pihaknya beberapa hari lalu. Sementara di tiga wilayah itu saat ini terdapat puluhan sapi ternak suspek PMK. 

" Sampel yang kita kirim 19 dan semuanya terkonfirmasi positif PMK. Up date hari ini yang suspek di 3 wilayah itu ada puluhan. Tidak banyak ditiap-tiap kecamatan ada yang diatas 10 ada yang kurang dari 10," ujarnya, Rabu (01/06/2022). 

Masun menambahkan, saat ini Ponorogo berstatus daerah terpapar PMK. Masuk nya virus ini di Ponorogo sendiri akibat aktifitas jual beli yang dilakukan pedagang sapi dan peternak secara online. Dimana dengan menggunakan jalur tikus dan menghindari hari pasaran hewan, para peternak dan pedagang sapi ini nekat mendatangkan sapi dari Magetan dan Boyolali yang notabenya juga masuk zona merah PMK. 

Baca Juga: Belum Genap Sebulan, Sapi Terjangkit LSD di Ponorogo Capai 49 Ekor

" Jadi belinya secara online, ketika mereka pesan sapi datang. Dari Boyolali dan Magetan. Distribusi hewanya pakai jalur tikus dan saat malam hari untuk menghindari petugas," ungkapnya. 

Kendati demikian, pihaknya meminta warga tidak usah khawatir, pasalnya hewan ternak yang terjangkit PMK tidak menular ke manusian, pun dengan dagingnya masih bisa dikonsumsi.

Baca Juga: Awas! 3 Kasus LSD Ditemukan di Ponorogo

" Tidak usah khawatir fatality hewan nya rendah, tidak menular ke manusia, dan dagingnya masih bisa dikonsumsi," ujar Masun. 

Pihaknya pun telah berupaya untuk melakukan pengobatan dan isolasi bagi hewan terjangkit maupun suspek PMK. Hal ini untuk mencegah semakin menyebarnya wabah PMK di Ponorogo. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru