SURABAYA (Realita)- Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mendukung terselenggaranya acara Surabaya Printing Expo (SPE) yang dilaksanakan di Grand City Center Surabaya Jawa Timur.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Grand City Surabaya, Selasa (21/06) menghadirkan beberapa pembicara yakni, Iwan Dhamar Suprihantono selaku Ketua Umum DPD Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia, Daud D.Salim ( CEO Krista Exhibition) , Achmad Mughira Nurhani Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) , dan Fitri Arishanty Hamsi Plt.Kepala Bidang Industri Non Agro.
Baca Juga: MG Gelar Beyond Magnificent Exhibition di Surabaya, Hadirkan New MG HS
Pameran tersebut akan gelar dari tanggal 23-25 Juni. Diprakarsai oleh Krista Exhibition yang bekerjasama dengan APKI, yang nantinya akan menampilkan lebih dari 86 exhibitors dari 16 negara baik dalam maupun luar negeri.
Acara ini diperkirakan akan dikunjungi oleh 15.000 pengunjung asing maupun lokal. Diharapkan acara tersebut dapat meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri, bisa memfasislitasi para pelaku usaha percetakan dan pelaku usaha produk kertas untuk saling bertemu dan berdiskusi dalam menjajaki kerjasama.
"Industri Pulp dan Kertas (IPK) Indonesia merupakan salah satu Industri yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 0,67% dan devisa negara sebesar USS 7,5 Milliyar pada tahun 2021," jelas Liana Bratasida selaku Ketua Umum APKI periode 2021-2022.
Menurutnya, devisa tersebut diperoleh dari kegiatan ekspor pulp sebesar USS 3,28 milliyar ke beberapa negara tujuan utama yaitu China, Korea, China, India, Bangladesh, dan Vietnam.
Baca Juga: Peringati HKN ke-58, Wali Kota Batu Buka Health Expo 3 Di Halaman Bakaikota
Sedangkan ekspor kertas sendiri sebesar USS 4,22 milliyar ke negara China, Jepang, Vietnam, Malaysia, serta Philipines. Berdasarkan kinerja ekspor tersebut, industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp, peringkat keempat untuk ekspor produk kehutanan terbesar pada tahun 2022.
Selain itu, IPK Indonesia menempati peringkat ke-1 di ASEAN, peringkat 3 di Asia untuk pulp, peringkat 4 di Asia untuk kertas, peringkat 8 di Dunia untuk pulp dan peringkat 6 di dunia kertas.
"Peranan dan peluang pertumbuhan IPK yang sangat potensial ini juga tidak lepas dari diperhatikannya aspek-aspek lingkungan dan berkelanjutan (sustainbility) dalam melakukan kegiatan proses produksinya, sehingga industri pulp dan kertas menjadi industri yang lebih hijau dan lebih berwawasan lingkungan, antara lain dengan penggunaan bahan baku daur ulang, tekhnologi yang ramah lingkungan, dan efisiensi energi untuk mendukung kebijakan pengurangan emisi dan tercapainya pembangunan rendah karbon, " lanjut Liana.
Baca Juga: Batu International Orchid Show Tampilkan Anggrek Nasional dan Internasional
Liana berharap pameran ini akan menambah wawasan bagi pelaku usaha dan masyarakat mengenai pengembangan industri percetakan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat siap menghadapi perkembangan dan tantangan global yang pesat.
"Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Kongres APKI 2021 yang telah dilaksanakan pada Maret 2022 lalu, diharapkan kedepannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh industri dapat teratasi serta komunikasi dengan para pemangku kebijakan juga bisa terus dieratkan," tutup Liana. Ria
Editor : Redaksi