JAKARTA -Pujian yang disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, kepada Presiden Joko Widodo dinilai sebagai sebuah kode. Jokowi pun diharapkan lebih cermat dengan kode-kode yang dikirim IMF.
"Jokowi harus mencermati, mempelajari, mendalami, mengkaji, dan menganalisis pujian bos IMF itu," ujar doktor lulusan Global American University, Jerry Massie, kepada, Kamis (21/7).
Baca Juga: Hutang Indonesia Capai Rp 8.144 Triliun, Pakar: Bayi yang Baru Lahir Sudah Nanggung Utang Rp 30 Juta
Terkait pujian Kristina, Jerry melihat berbagai pendapat pakar maupun pengamat ekonomi yang menyebut hal tersebut sebagai bagian dari malpraktis IMF.
Sebabnya, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini memandang kondisi ekonomi Indonesia saat ini ikut terancam terjun ke jurang krisis. Bahkan berpotensi masuk ke dalam krisis seperti yang terjadi di Sri Lanka.
Baca Juga: Utang Rp 8000 Triliun, Pemerintah Indonesia Harus Nyicil Rp 500 T per Tahun
"Kalau (Jokowi) pemimpin cerdas, dia tak langsung menelan mentah-mentah pujian bos IMF," tuturnya.
Maka dari itu, Jerry mewanti-wanti Jokowi agar tidak terlena dengan pujian IMF. Lantaran pujuan tersebut kemungkinan besar bermaksud untuk memberikan penawaran utang baru kepada Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Wariskan Utang Rp 8000 Triliun, Ini Rinciannya
"Nah, ini kode ngutang lagi atau Indonesia masuk dalam 'default' gagal bayar utang. Terus Jokowi mau telan mentah-mentah pujian IMF?" tandas Jerry.jr
Editor : Redaksi