PONOROGO (Realita)- Hajatan besar Kabupaten Ponorogo dalam menyambut satu Suro atau satu Muharram diwarnai dengan Kirab Pusaka, yang ditutup dengan ngalap berkah di Alun-Alun Ponorogo.
Hal ini disimbolkan dalam 2 tumpeng porak berisikan sayuran dan buah-buahan yang sebelumnya telah didoakan oleh sesepuh kabupaten, sebelum dibagikan ke warga.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Tak khayal, ribuan warga pun langsung berebut untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan yang dipasang di tumpeng porak.
Seperti yang diungkapkan Andri (35) warga asal Kecamatan Delopo Kabupaten Madiun ini, ia mengaku sengaja datang ke Ponorogo untuk mencari berkah dari isi Tumpeng Porak Grebeg Suro ini. Ia yakin, bahan makanan yang ditaruh di tumpeng akan membawa keberkahan dan kebaikan bagi keluarga, serta di jauhkan dari mala petaka khususnya di bulan Suro ini.
Baca Juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
" Ini lagi mungut bekas Tumpeng Porak mas. Mau di bawa pulang buat keluarga. Soalnya ada keyakinan buah-buahan dan sayuran ini membawa keberkahan khususnya di bulan Suro ini. Mudah-mudahan terwujud," ungkapnya.
Senada dengan Andri, Sulastri warga Desa/Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan ini mengaku bila buah-buahan di Tumpeng Porak ini juga dapat membawa keseburan. Ia yakin dahulu, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk sukur atas limpahan hasil alam yang diberikan Alloh S.W.T.
Baca Juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo
" Mitosnya kalau makan ini yang belum punya anak bisa punya anak, yang panennya buruk bisa baik kalau ditanam dikebun. Kalau ceritanya tradisi ini sebagai bentuk sukur atas limpahan rejeki dari alam yang dibagikan ke rakyat," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi