JAKARTA - Sempat jadi pertanyaan banyak pihak, terungkap arti dari adegan Putri Candrawathi tiduran di ranjang saat rekonstruksi kemarin, Selasa (30/8/2022) berlangsung.
Seperti diketahi, adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) disiarkan secara langsung oleh kanal Polri TV.
Baca Juga: Sama Seperti Sambo, Putri juga Minta Dibebaskan
Dalam tayangan terlihat kelima tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J tampak hadir.
Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Kelima tersangka tampak memeragakan adegan insiden nahas detik-detik hingga saat penembakan Brigadir J yang dilakukan Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Terkait rekonstruksi kasus Brigadir J hari ini, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sempat mengurai penjelasan.
Diakui Irjen Dedi Prasetyo, proses rekonstruksi kasus Brigadir J yang berlangsung selama 7,5 jam adalah proses yang transparan.
Terlebih seluruh proses rekonstruksi tersebut disiarkan secara langsung serta meliputi dari tiga tempat yaitu TKP Duren Tiga, rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, serta aula sebagai tempat pengganti TKP Magelang.
Untuk diketahui, dalam proses rekonstruksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 Wib itu, ada 36 adegan di rumah Jalan Saguling dan 27 adegan di rumah dinas TKP pembunuhan Brigadir J yang dilakukan para tersangka.
Dalam rekonstruksi tersebut, di awal Putri Candrawathi sudah melakoni adegan yang berlatar di Magelang.
Adegan di Magelang itu dilakukan Putri Candrawathi bersama tiga tersangka lainnya, yaitu Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Maruf serta korban Brigadir J.
Seperti diketahui, peristiwa di Magelang yang berlangsung pada tanggal 4 hingga 7 Juli 2022 disinyalir jadi pemicu Ferdy Sambo berambisi menghabisi nyawa Brigadir J.
Dalam sebuah adegan, Putri Candrawathi tampak berbaring di ranjang.
Di sebelah Putri Candrawathi secara bergantian ada sosok Kuat Maruf dan Brigadir J.
Terkait adegan Putri Candrawathi tiduran di ranjang tersebut sempat memicu pertanyaan khalayak.
Hingga akhirnya, saksi yang turut hadir dalam rekonstruksi tersebut mengurai penjelasan.
Saksi tersebut adalah Komisioner Kompolnas Pudji Hartanto.
Dalam tayangan TV One News, Pudji Hartanto mengakui bahwa ia hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atas undangan dari penyidik.
Ikut menyaksikan adegan saat Putri Candrawathi tiduran di ranjang, Pudji Hartanto mengurai penjelasan.
Di momen itu diakui Pudji Hartanto, Putri Candrawathi sempat beradegan menelepon Ferdy Sambo.
Baca Juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Warga di Lamongan
"Dilihat dari adegan pertama diperankan di Magelang, saat itu ada terkesan bahwa ibu PC merasa ada hal yang mengganggu kemudian menyampaikan kepada bapak FS langsung. Itu ada permasalahan, hal pribadi. Berkaitan dengan masalah pribadi ibu PC," pungkas Pudji Hartanto, Selasa (30/8/2022).
Sebelum menelepon Ferdy Sambo, Putri Candrawathi rupanya sempat beradegan di dalam kamar.
Dalam adegan tersebut, Putri Candrawathi terjatuh.
Hal itulah yang membuat Putri Candrawathi beradegan lemas hingga akhirnya tiduran di ranjang.
Di momen itu, Kuat Maruf lah yang jadi penolong kedua Putri Candrawathi.
"Saat itu ditemukan bahwa ibu PC terjatuh kemudian teriak, kemudian ditemui pembantu rumah tangga. Kemudian pembantu rumah tangga memanggil MK ( Kuat Maruf), menghampiri ke dalam kamar, ternyata ibu dalam kondisi terjatuh di lantai. Kemudian setelah itu ada pertolongan," ungkap Pudji Hartanto.
Lalu setelah terjatuh, Putri Candrawathi memanggil Brigadir J dan Bripka Ricky untuk masuk ke kamar.
Pemanggilan itu dilakukan secara bergiliran.
Baca Juga: Rekontruksi Pembunuhan di Jalan Nitikusumo Madiun, Tersangka Peragakan 20 Adegan
Baca juga: Konfrontir, Jadi Acuan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tolak Perankan Sejumlah Adegan Rekonstruksi
Hal itu menjawab pertanyaan kenapa Brigadir J masuk kamar Putri Candrawathi.
Kendati menyaksikan adegan per adegan, Pudji Hartanto mengaku tak mendengar ada percakapan detail di adegan Putri Candrawathi tersebut.
"Kemudian diminta untuk istirahat, kemudian ibu menanyakan di mana Yosua. Itu ditanyakan, ditanya Ricky. Satu persatu dipanggil kemudian masuk ke dalam kamar. Tentang pembicaraan apa yang disampaikan itu tidak diperankan, tidak disampaikan," kata Pudji Hartanto.
Usai insiden terjatuh itu, Putri Candrawathi pun mengurai perintah kepada semua ajudan Ferdy Sambo.
Bahwa esok hari yakni tanggal 8 Juli 2022, mereka semua harus pulang ke Jakarta.
"Perintah terakhir dari ibu PC kepada yang ada di situ, saya tidak ingat, diminta besok pagi kita kembali ke Jakarta," pungkas Pudji Hartanto.tri
Editor : Redaksi