PONOROGO (Realita)- Kendati batal dinaikan oleh Pemerintah Pusat tanggal 1 September ini, namun antrian panjang kendaraan masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengusian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Ponorogo. Hal ini pun membuat pihak Polres Ponorogo turun langsung untuk mengawasi aktifitas pengisian BBM oleh masyarakat.
Kanit Pengamanan Objek Vital (PamOvit) Samapta Polres Ponorogo Iptu Slamet mengatakan, antrian panjang akibat panic buying masyarakat yang terpengaruh kabar naiknya BBM ini, sangat rawan digunakan oknum-oknum tertentu untuk menimbun BBM Subsidi khususnya Solar dan Pertalite.
Baca Juga: Balap Liar Masih Marak, Polres Ponorogo Bakal Sita Motor Hingga Cabut SIM Pelaku
" Untuk itu kita lakukan pemantauan rutin di SPBU-SPBU yang ada ini, untuk mengantisipasi hal itu. Sejauh ini belum ada indikasi kesana," ujarnya saat melakukan pengawasan di SPBU Trunojoyo, Kamis (01/08/2022).
Slamet mengaku, harga BBM subsidi masih diharga normal, yakni Pertalite Rp 7.650 per liter, dan Solar Rp 5.550 per liter. Sementara penurunan harga justru terjadi pada BBM non subsidi. Dimana Pertamax Turbo dari Rp 17.900 per liter jadi Rp 15.900 per liter, Dexlite dari Rp 17.800 per liter jadi Rp 17.100 per liter, Pertamina Dex dari Rp 18.900 per liter jadi Rp 17.400 liter.
Baca Juga: Soal Pembatasan BBM Subsidi, Ini Kata Menteri BUMN
" Jadi harga masih normal. Untuk BBM non subsidi harganya malah turun. Dari pantauan kami di dua SPBU ini untuk stok solar masih 8.000 liter, sedangkan pertalite 16.000 liter. Sementara pertamax mulai kemarin sudah kosong," akunya.
Sementara itu, Supervisor SPBU Jingglong Kecamatan Kota, Agus Setiono mengatakan, sempat kehabisan stok pertalite akibat aksi panic buying warga beberapa hari terkahir. Namun hari ini ia mengaku Pertalite telah tersedia kembali setelah pihaknya mendatangkan lagi 16.000 liter pertalite semalam.
Baca Juga: Datangi Polres, LSM Gemas Ponorogo Tagih Penanganan Kasus Bronjong Rp 1,2 M
" Permintaan pembeli lumayan tinggi 50 persen. Stok 2 hari habis 1 hari Pertalite. Saat ini ada barusan datang tinggal nunggu lerem. Tinggal kita minta Pertalite 16 ribu liter," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi