JAKARTA (Realita)- Webinar P3S dengan topik “Pilpres 2024; Mengulik Pasangan Ideal Puan Maharani", sukses digelar pada Rabu (28/09/2022), pukul 15.00 WIB.
Kali ini, webinar dimoderatori oleh Anggie dari Indonesia Parlemen.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Sebagai pembicara pertama Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing. Dengan gaya khasnya, Emrus menilai bahwa Puan Maharani merupakan sosok yang dapat diterima semua kalangan.
Emrus yakin, Puan akan sangat mampu membina hubungan yang sangat produktif. Puan Maharani ini tokoh yang inklusif, pluralis dengan siapapun. Puan mampu membina relasi yang sangat produktif
Emrus menekankan bahwa Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai bakal calon presiden. Ketua DPR RI itu disebut sosok yang potensial sebagai calon presiden di 2024. Puan maharani yang telah berjuang cukup lama di PDI Perjuangan dan berbuat untuk PDI Perjuangan, yang akan mau terus memperjuangkan ideologi Pancasila, memperjuangkan cita-cita Bung Karno.
"Sebagai anak ideologis Bung Karno, Megawati Sukarno Putri, Taufik Kiemas serta ditunjang oleh kualitas Puan Maharani sebagai Ketua PDI Perjuangan,"tegas Emrus.
Di Pilpres 2024, imbuh Emrus, dalam menentukan seorang tokoh harus dilihat dari kualitas. Bukan berdasarkan hitungan elektabilitas maupun popularitas.
“Puan Maharani sekarang sedang gencar-gencarnya untuk safari politik, terutama untuk kemenangan keluarga besar PDI Perjuangan, untuk memenagkan Pileg dan Pilpres,” tegas Emrus.
Emrus menjawab pertanyaan dari peserta webinar Hendriyanto menjelaskan bahwa masyarakat kita sudah cerdas dalam memilih. namun kontruksi media online dan sosial dengan politik pencitraan dan identitas yang terkadang menggiring opini publik untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kandidat.
"Puan inilah tokoh berkualitas. Harusnya pembicaraan publik bergeser, tidak lagi pada tokoh elektabilitas dan popularitas. Elektabilitas dan popularitas adalah produk manipulasi persepsi publik,"terangnya.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Di kesempatan yang sama, Jery Masie sebagai Direktur P3S mengatakan politik sebagai pertunjukan drama, yang hari ini berselisih namun besok bisa bersahabat. Jerry mengibaratkan politik sebagai melihat film kartum Tom dan Jerry.
“Sekarang ini sedang terdapat isu Brigader J, BBM naik, Bjorka yang masih menjadi pekerjaan pemerintah untuk menyelesaikannya,” tutur Jerry.
Sebagai pembicara ketiga Analis Komunikasi Politik sekaligus Pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI Hendri Satrio meyakini Puan Maharani memiliki banyak sekali narasi dan hasil karya yang positif yang bisa disampaikan pada masyarakat sebagai salah satu kandidat potensial Capres 2024.
“Puan memiliki privilege sebagai cucu proklamator Bung Karno dan anak presiden, yang diyakini memiliki ‘isi’ yang saatnya sekarang ini harus disampaikan secara gamblang pada masyarakat,” jelas Hendri.
Bukan hanya itu, Puan juga sudah banyak melakukan banyak hal. Mulai dari memegang pimpinan Fraksi PDIP di DPR RI, Menko PMK dan saat ini sebagai Ketua DPR RI.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
“Saya sangat yakin bahwa Ibu Puan ini memiliki ‘isi’ yang selama ini mungkin belum tersampaikan dengan baik pada masyarakat. Beliau itu adalah cucu Bung Karno yang tentu secara alamiah memiliki kualitas tertentu yang tidak banyak dimiliki oleh calon-calon pemimpin lain,” ujar Hendri.
“Puan memang tidak perlu melakukan pencitraan, namun dia harus mencari sosok Wapres yang potensial. Sebagai contohnya sosok ideal dari diri Jusuf Kalla yang mempunyai kekuatan elektoral dan finansial harus dicari timnya Puan Maharani. Sosok Sandiagano Uno mendekati kriterian dari sosok ideal tersebut disebabkan mempunyai elektoral dan finansial,"tambahnya.
Hendri Susilo menjelaskan bahwa PDI Perjuangan selama di pemerintahan elektabilitas partai hanya meningkat 1 %. Beda saat menjadi oposisi yang elektabilitasnya prosesntasi peningkatannya lebih tinggi. Oleh sebab itu Puan Maharani harus terus berjuang untuk ‘memamerkan’ hasil kerja selama memimpin.
“Puan adalah tokoh perempuan di Indonesia yang mempunyai Boarding Pas untuk menjadi kandidat Capres dari PDI Perjuangan, dengan suara terbanyak di Pileg 2019. Sebagai anak ideologis PDI Perjuangan Puan harus menggunakannya untuk menjadi kandidat Capres 2024. Hanya tinggal memilih kandidat Wapresnya,” tutup Hendri.beb
Editor : Redaksi