Baru 45 Hari Menjabat, PM Inggris Mundur

LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Kamis (20/10/2022). Hal ini dilakukannya setelah kondisi ekonomi Negeri Big Ben itu belum membaik.

Truss, dalam sebuah pernyataan di luar Downing Street, mengaku tak mampu membalikan situasi perekonomian negara itu yang mengalami inflasi mencapai di atas 10%.

"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk mengumumkan bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujarnya dikutip dari CNBC International.

Truss sendiri diangkat menjadi PM pada 6 September, hanya dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal. Dengan pengundurannya ini, ia hanya menjadi kepala pemerintahan dalam waktu 45 hari.

Dalam kebijakannya, Truss dan mantan Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng sempat mencanangkan 'anggaran-mini' untuk membiayai stimulus kenaikan harga energi. Nantinya, hal ini akan dibiayai dengan menambah utang.

Cilegon dalam

Namun bertentangan dengan kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral. Akibat manuver ini, terjadi kekacauan di pasar obligasi dan mata uang poundsterling jatuh ke level terendahnya. Kwarteng sendiri sebelumnya telah mundur beberapa hari lalu dan digantikan oleh Jeremy Hunt

Sementara itu, pengunduran dirinya menyusul pertemuan dengan Graham Brady, politisi Konservatif yang bertanggung jawab atas suara kepemimpinan dan perombakan. Brady sendiri juga mengepalai Komite 1922 yang memiliki wewenang mengajukan surat tidak percaya pada PM.bc

Editor : Redaksi

Berita Terbaru