Buruh Curiga Isu Resesi Sengaja Disebar agar Pengusaha Punya Alasan Lakukan PHK

JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta jajaran menteri di bidang ekonomi menyetop narasi soal resesi. Presiden KSPI Said Iqbal yakin Indonesia tidak akan jatuh ke jurang resesi.

Said Iqbal menduga isu resesi dimanfaatkan sejumlah pengusaha untuk menghembuskan isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya berita tentang PHK massal 45 ribu karyawan tekstil tidak benar.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Jenguk Dua Petugas Satpol PP Diduga Dianiaya Oknum Buruh

"Tidak benar berita itu. Partai Buruh dan KSPI sudah mendalami fakta-fakta, tidak benar ada PHK 45 ribu lebih di sektor tekstil, garmen, sepatu. Saya sudah periksa tidak ada PHK, apalagi (sektor) otomotif," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/11/2022).

Terkait hal ini, ia mengecam menteri-menteri yang kerap memunculkan narasi resesi. Meskipun ia mengakui bahwa masyarakat Indonesia tetap harus waspada.

"Kami mengecam keras menteri yang bergerak di perekonomian dan pengusaha hitam soal resesi global. Resesi itu memang betul di Eropa, tapi tidak sampai ke Indonesia," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/11/2022).

Said Iqbal menggunakan istilah 'pengusaha hitam' kepada mereka yang memanfaatkan isu resesi untuk melakukan PHK. Ada dugaan mereka tidak mau menaikkan upah dengan dalih ekonomi sedang resesi.

"Sehingga, motif yang pertama mereka nggak mau naikin upah. Motif kedua, mereka mau pakai karyawan outsourcing," ungkapnya.

Baca Juga: Ucapkan "Terima Kasih Sudah Bikin Macet", Sopir Dihajar Buruh

Said Iqbal menyebut ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%, hanya kalah dari India dan Filipina. Hal ini mempertegas Indonesia tidak akan resesi.

"Jadi yang resesi apa? Ini kemudian pengusaha-pengusaha memanfaatkan jargon-jargon narasi resesi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Said Iqbal juga menuntut kenaikan upah minimum sebesar 13%. Rencananya buruh akan menggelar aksi demo di Kementerian Ketenagakerjaan pada Jumat 4 November 2022.

Baca Juga: Buruh Minta Maaf, Kasatpol PP M. Fikser: Saya Maafkan, Tapi Proses Hukum Terus Jalan

Kenaikan upah 13% dipertimbangkan dari laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Said Iqbal, Inflasi tahun kalender diprediksi mencapai 6,5%-7%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan hitungan tim buruh mencapai 4,95%.

"Tadi 6,5% inflasi sampai Desember 2022, pertumbuhan ekonomi litbang partai buruh 4,95% jadi 11,4%. Kami tambahkan 1,6% jadi 13%," jelas Said Iqbal.

Jika tuntutan tidak digubris dan upah minimum naik di bawah angka inflasi, buruh mengancam akan melakukan aksi lanjutan. Direncanakan 5 juta buruh dari 15 ribu pabrik akan menggelar mogok kerja di minggu kedua bulan Desember.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Ada 5 Tersangka Baru gegara Korupsi

  JAKARTA-Kejagung tetapkan lima tersangka baru korupsi timah Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan …