PONOROGO (Realita)- Kondisi bangunan sekolah buruk terjadi kembali di Kabupaten Ponorogo. Kali ini dialami SD Negeri Kepatihan Kecamatan Ponorogo.
Atap bangunan kelas 1 di sekolah yang berada di dekat kantor kelurahan ini cukup mengenaskan, selain sejumlah plafon telah ambrol, kayu rangka atap sekolah sebagian telah terlepas. Bahkan, dibagian teras atap sekolah telah terlihat melengkung dan dapat ambrol kapan saja.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bantu Evakuasi Rumah Ambruk di Kapasari
Kepala SDN Kepatihan Yuliana Retno Kumorowati mengatakan, kerusakan akibat lapuknya kayu yang dipicu dimakan rayap ini telah terjadi sejak 4 tahun lalu. Pihaknya telah berulang kali mengajukan perbaikan di Dinas Pendidikan namun hingga kini belum ada perbaikan di bagian atap kelas satu yang ditempati 19 siswa tersebut. Di sekolah ini sendiri sedikitnya ada 95 murid dan 8 guru.
" Rusaknya sudah 4 tahunan, paling parah di kelas satu, kayu atapnya sudah lepas semua karena dimakan rayap. Kami takut kalau hujan datang, apalagi siswa belajar di bawahnya," ujarnya.
Baca Juga: Pasca Kebakaran di SDN Dr. Soetomo V, Pemkot Surabaya Alihkan Pembelajaran via Daring
Kendati demikian, Yuliana mengaku pihaknya telah kembali mengajukan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan tahun ini. Ia berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya mengingat kondisi kerusakan atap yang semakin parah.
" Tahun ini kami ajukan proposal perbaikan, mudah-mudahan disetujui sehingga bisa segera diperbaiki," harapnya.
Baca Juga: Gedung PAUD di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru dan Orang Tua Murid Histeris
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita yang melihat langsung kondisi atap kelas I SDN Kepatihan mengaku prihatin. Lantaran kendati berada di wilayah kota namun kualitas bangunan justru sangat memprihatinkan. Pihaknya pun akan meminta ploting anggaran perbaikan SDN Kepatihan di APBD Induk 2023 atau PAK 2023.
" Saya sangat kaget di kota kok ada sekolah seperti ini kondisinya. Nanti saya akan meminta Dinas Pendidikan untuk dilakukan perbaikan secepatnya. Kalau gak bisa di induk 2023, kita masukkan di PAK 2023," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi