Bersama MPR, PWI Malang Raya Gelar Literasi Media Sosialisasikan Empat Pilar

MALANG (Realita)- Bersama MPR-RI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar Literasi Media sosialisasikan empat pilar kepada 390 Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Malang, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jl. KH. Agus Salim No. 7 Kota Malang, Kamis (17/11/2022).

Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, mengatakan, literasi media untuk sosialisasi empat pilar kepada kepala desa dan lurah ini, tujuannya adalah semacam edukasi. Karena, aku Cahyono, selama ini banyak pengaduan kepada PWI, bahwa kepala desa sering didatangi oleh oknum yang mengaku wartawan. Sehingga, oknum ini bukan bekerja sebagai jurnalistik, tapi dia mengerjakan sesuatu di luar tugas jurnalistik. 

Baca Juga: KPU Kota Madiun Ajak Media Turut Sukseskan Pemilu 2024

"Sehingga keluhan-keluhan itu kita tanggapi, akhirnya kita membuat literasi media yang bekerjasama dengan MPR RI, untuk mensosialisasikan juga terkait dengan wawasan kebangsaan," ungkapnya. 

Pihaknya berharap, nantinya dengan edukasi yang telah diberikan kepada kepala desa dan lurah, maka kepala desa dan lurah akan faham tentang kejurnalistikan. 

Ketua PWI Malang Raya, Cahyono.Ketua PWI Malang Raya, Cahyono.

Selain itu, kata Cahyono, kegiatan ini merupakan bagaimana langkah PWI untuk mengantisipasi oknum-oknum yang mengaku wartawan, yang selama ini mengganggu kepala desa dan lurah. 

"Jadi selama ini mereka (kades dan lurah) resah dengan adanya oknum-oknum yang mengaku wartawan. Karena oknum-oknum wartawan itu datang ke tempat kepala desa, sedangkan yang ditanyakan bukanlah terkait informasi agar mendapat berita, namun ada kepentingan lain untuk pribadi, bukan kepada perusahaannya. Jadi tidak mencerminkan sebagai wartawan," jelas dia. 

"Sehingga ini yang selama ini menjadi keluhan para kepala desa," pungkas Cahyono.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi PWI Malang Raya atas kegiatan ini. Karena, menurutnya, PWI Malang Raya telah melakukan fungsinya sebagai jurnalistik dalam prespektif, membentuk satu komunitas masyarakat yang dapat menghindari terjadinya penyebaran berita bohong di tengah-tengah masyarakat melalui kemajuan teknologi informasi dan media sosial. 

"Saya kira kreatifitas ini harus menjadi bagian cara kerja organisasi PWI di tengah perubahan zaman yang begitu sangat spektakuler. Di mana saat ini setiap orang dapat menjadi jurnalis bagi dirinya sendiri. Setiap individu bisa membuat berita, membacakan berita, dan menyebarkan kepada orang lain," ungkapnya. 

Baca Juga: Ahmad Basarah: Kepala Desa adalah Garda Terdepan Penjaga Pemerintahan Indonesia

"Ketika yang disebarkan itu adalah berita bohong, maka harus ada tanggung jawab kita bersama, untuk bisa menyelamatkan masyarakat dari penyebaran berita bohong itu," imbuh politisi PDIP itu. 

Menurut Ahmad Basarah, salah satu fungsi yang relevan untuk melaksanakan program ini adalah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia ini. 

"Sekali lagi saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada Mas Cahyono dan kawan-kawan dengan literasi media dengan kepala desa yang ada di Kabupaten Malang ini. Dan saya kira ini adalah suatu kreativitas, suatu inovasi yang patut ditiru kepada teman-teman PWI di daerah-daerah lainnya," ucapnya. 

Sementara, terkait sasaran kepada kepala desa terhadap kegiatan ini, Ahmad Basarah mengatakan, bahwa kepala desa merupakan frontliner, garda terdepan pemerintahan nasional, yang memerintah di tingkat desa dan kelurahan. 

"Merekalah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat kita di bawah," ujarnya. 

Baca Juga: PWI Sidoarjo Gelar Seminar Dorong Partisipasi Publik Tingkatkan Kualitas Pers

Selain itu, Basarah juga mengungkapkan, desa itu adalah sari patinya atau taman sari kebudayaan bangsa indonesia. Sehingga di tangan kepala desa ini adalah struktur sosial masyarakat Indonesia ini terbentuk. 

Menurutnya, kalau masyarakat desa tidak dibentengi dari berita-berita bohong yang dapat memecah belah atau bahkan dapat merusak keyakinan-keyakinan masyarakat, baik dari agama, ideologi maupun adat-istiadat, maka tidak mungkin bahwa serbuan itu untuk menghancurkan Indonesia juga masuk melalui desa-desa. 

"Sehingga urgensi Mas Cahyono dalam mengundang kepala desa dalam literasi media ini, karena mereka adalah garda terdepan menjaga Pemerintahan Indonesia," pungkas Ahmad Basarah. 

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (tengah). (Foto: Muhammd/realita.co).Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (tengah). (Foto: Muhammd/realita.co).

Untuk diketahui, dalam acara ini selain dihadiri 390 kepala desa dan lurah se-Kabupaten Malang, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang Darmadi dan Ketua DPRD Kota Malang Imade Riandiana Kartiaka.mad

Editor : Redaksi

Berita Terbaru