MADIUN (Realita) – Memasuki penghujung tahun 2022, serapan APBD Kota Madiun minim. Data laporan serapan anggaran Pemkot Madiun hingga 21 November tercatat baru mencapai 67,62 persen atau diangka Rp 886 miliar dari anggaran Rp 1,3 triliun. Padahal, pergantian tahun kurang dari satu setengah bulan saja.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto mengatakan, meski secara prosentase hampir menyentuh 70 persen, namun secara pekerjaan sudah mencapai angka 80 persen. Artinya, pekerjaan yang telah direncanakan sudah dikerjakan sesuai dengan jadwal, tinggal menunggu pengurusan administrasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) saja.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
“Semua sudah on the track. Artinya semua kegiatan sudah dikerjakan, tinggal SPJ saja,” katanya, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja
Soeko menambahkan, meski seluruh pekerjaan berjalan sesuai dengan jadwal. Tetapi seluruh OPD diharapkan dapat terus berkomunikasi dan berkoordinasi. Sehingga jika ada hambatan dalam melaksanakan pekerjaan, segera bisa dicarikan solusi.
“Meski sudah on the track, tapi kami mengharap OPD tetap komunikasi dan koordinasi. Apabila diperkirakan ada hambatan segera koordinasi dan melaporkan ke pimpinan, agar segera ada solusi-solusi,” ujarnya sembari menjelaskan jika dipertengahan bulan Desember mendatang serapan APBD dapat menyentuh angka diatas 90 persen.
Baca Juga: Lagi, Pemkot Madiun Raih Penghargaan dari Menpan-RB
Sementara itu, pendapatan daerah per tanggal 21 November sudah mencapai 92,70 persen atau diangka Rp 940 miliar dari target Rp 1 triliun. Sedangkan pos pendapatan yang paling minim capaiannya, yakni pada pos hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Angkanya baru 52,22 persen atau Rp 7,9 miliar dari target Rp 15 miliar.paw
Editor : Redaksi