Walikota Serang: Inilah Penyebab Terjadinya Inflasi di Kota Serang

SERANG (Realita) - Dalam rencana mengendalikan Inflasi Wilayah, Walikota Serang, Syafrudin  hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional dalam rencana pengaturan inflasi di wilayah. Acara ini  diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia yang dikerjakan secara Zoom Meeting di Workspace Diskominfo Kota Serang, Senin (28/11).

Dijumpai dalam aktivitas itu Inflasi Kota Serang capai angka 7,54 % dari beberapa perincian seperti angkutan dalam kota, buah-buahan dan material bahan bangunan.

Baca Juga: Pembangunan hingga Upaya Tekan Inflasi di Kota Madiun Diapresiasi Mendag RI

Dalam peluang itu Walikota Serang Syafrudin sampaikan jika jumlah inflasi Kota Serang bertambah tidak dari beberapa bahan pokok, tetapi lebih dikuasai dari beberapa kebutuhan.

"Jadi peningkatan inflasi ini bukanlah berbahan dasar, tapi dari kebutuhan lain seperti angkutan dalam kota, buah-buahan dan Material bangunan," sebut Syafrudin.

Syafrudin kembali menambahkan beberapa peningkatan dipacu dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengakibatkan beberapa bahan turut naik dan ketertarikan masyarakat yang cukuplah tinggi.

"Material bangunan ini karena memang ada kenaikan bbm, tahu tempe lantas yang paling melonjak karna ada kearifan lokal di serang seperti maulid nabi haul dan seterusnya," papar Syafrudin.

"Di sini kulit melinjo yang paling besar ini, sekitaran 25,76 %, jadi umumnya kita inflasinya 7,54 %, tetapi di wilayah lain ada yang paling tinggi barusan di sekitar aceh dan jambi capai 80 sekian %" lanjut Syafrudin.

Syafrudin menerangkan jika Pemerintahan Kota Serang telah lakukan langkah-langkah untuk memperhitungkan inflasi daerah di Kota Serang terjadi

Baca Juga: Inflasi Surabaya Terkendali, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar

Pemerintahan Kota Serang ikut menganggarkan sekitaran 2,23 % bujet atau kurang lebih 4 Milyar 89 Juta Rupiah didistribusikan untuk beberapa bantuan seperi bantuan sosial untuk nelayan, bantuan sosial bibit untuk petani, penciptaan lapangan pekerjaan, kelompok tani, pelatihan kewirausahaan, dan aktivitas lain untuk mencegah inflasi wilayah di Kota Serang.

"Pokoknya bahan dasar kita cukup stabil tetapi bahan bahan yang dikatakan itu benar ada yang alami kenaikan khususnya di angkutan dalam kota dan beberapa bahan tadi" singkap Syafrudin.

"Angkutan dalam kota kita sedang atur draftnya dari dinas perhubungan mudahmudahan dalam kurun waktu dekat langsung bisa diberi tanda tangan, mudah mudahan minggu ini usai," sambungnya.

Seirama dengan hal itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Kota Serang, Yudi Suryadi menerangkan jika memang pemicu naiknya inflasi ada di angkutan dalam Kota.

Baca Juga: Wali Kota Eri bersama Bank Indonesia Dorong Perluasan Akses Pembayaran Digital QRIS

"Penyebab yang mendorong inflasi di Kota Serang salah satunya ialah angkutan dalam kota, tempo hari usaha itu telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan dengan keluarkan SK Tarif untuk angkutan dalam kota, selanjutnya Pemda telah melakukan usaha penerapan inflasi wilayah seperti koordinasi inflasi daerah, operasi pasar, dan penanaman cabai salah satunya gerakan tanam pangan," papar Yudi.

Yudi menambahkan jika kemungkinan naiknya tarif dari angkutan dalam kota itu dipacu dengan naiknya harga bbm hingga biaya-tarif transportasi umum itu alami kenaikan

"Hingga dengan timbulnya SK tarif ini supaya disesuaikan di antara pemilik kendaraan umum dengan Pemerintahan Daerah, supaya saat SK telah diedarkan keseragaman tarif sesuai," sambungnya.Fauzi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru