MADIUN (Realita) - Moment liburan akhir tahun ini berdampak pada tingkat penghunian kamar hotel (okupansi hotel) di Kota Madiun. Selama dua hari ini, tercatat nyaris 70-an persen.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun, Aris Suharno mengatakan, pada momen tahun baru nanti kemungkinan okupasi hotel bisa mencapai 90 persen atau nyaris full booking. Sebab malam tahun baru bertepatan dengan weekend atau pada Sabtu (31/12/2022).
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Nataru 2025
Karena itu persiapan menyambut tamu telah dipersiapkan dengan matang. Termasuk pihak hotel menyiapkan sarana prasarana, seperti tempat mencuci tangan maupun handsanitizer untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Ketua DPRD Kotabaru Harap Tahun Baru Hijriyah Jadi Momentum Pemersatu Bagi Warga Kotabaru
"Sebelumnya dua tahun lalu ada pandemi, okupansinya drop banget. Apalagi ada PPKM level 1 sampai 4, tidak ada kumpul-kumpul kegiatan masyarakat. Sekarang sudah ada pelonggaran tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, maka semua kegiatan diperbolehkan," ujarnya, Selasa (27/12/2022).
Tamu hotel, lanjut Aris, rata-rata dari luar Kota Madiun. Ini mengingat momen Natal dan tahun baru (Nataru) bersamaan dengan libur sekolah. Dengan begitu diharapkan mampu mendongkrak okupansi hotel di Kota Madiun. Berdasarkan catatannya, sampai saat ini ada 28 anggota PHRI, rinciannya 22 hotel, baik non bintang maupun hotel berbintang serta enam restoran. Pun pada momen Nataru ini PHRI menghimbau anggotanya untuk tidak menaikkan tarif hotel.
Baca Juga: Inflasi Surabaya Pada Januari 2024 Terendah Selama Lima Tahun Terakhir
"PHRI mengimbau seluruh anggota jangan menaikkan tarif. Terutama untuk hotel berbintang dan melati. Karena kalau tarif dinaikkan khawatirnya berdampak pada inflasi," tuturnya.paw
Editor : Redaksi