SIDOARJO (Realita)- Seorang warga Bakungtemenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami drop, pada Minggu (15/1) malam, usai mengetahui jika namanya dicatut sebagai seorang yang turut melakukan aksi menentang kebijakan pemerintah desa (pemdes) setempat, terkait penyewaan TKD, di Dusun bakung desa setempat.
"Benar bapak mertua saya sekarang masih dirawat di rumah sakit, menjalani perawatan medis," ujar Farid, anak menantu Satiman, Senin (16/1).
Baca Juga: Penyidik Kejari Sidoarjo Sita Lahan TKD 3.882 Meter Persegi di Desa Gempolsari
Farid menceritakan, mertuanya yang bernama Satiman, awalnya diajak seseorang untuk melakukan aksi penolakan penyewaan TKD yang disewakan ke salah satu perusahaan. Namun saat diajak, mertuanya mengira akan diajak kerja bakti.
"Mertua saya waktu diajak dikira mau diajak kerja bakti, lalu mertua saya pulang ambil sapu, dan tidak tahunya di lokasi sudah ada terpampang banner penolakan TKD, dan ternyata diajak melakukan aksi," terang Farid.
Baca Juga: Konflik Tanah Kas Desa Weru Lamongan Berbuntut ke Legislatif
Setelah kejadian itu, ramai di berita online bahwa Satiman seolah olah menjadi salah satu narasumber yang menolak keras terkait sewa TKD. Hingga akhirnya, pihak pemdes memanggil Satiman ke balai desa untuk klarifikasi pernyataannya di berita tersebut.
"Usai dipanggil ke balai desa, mengetahui jika namanya dicatut sebagai salah satu yang menolak sewa TKD, bapak mertua saya langsung gemetar, waktu mau pulang langsung drop dan pingsan, akhirnya saya dibantu warga membawanya ke rumah sakit," terang Farid.
Baca Juga: Kades Giripurno Melalui Kuasa Hukumnya Lakukan Gugatan Atas Penguasaan Tanah Kas Desa
Farid menuturkan, mertuanya tidak pernah menetang kebijakan pemerintah desa apalagi sampai akan melakukan aksi demo. Yang dia tahu dari cerita mertuanya, bahwa ada seseorang yang tiba tiba mengajak ke lokasi dan seakan akan diseting menolak kebijakan pemdes terkait sewa TKD.
Diari informasi yang beredar di desa tersebut juga terjadi hal yang sama, sejumlah warga yang tidak tahu apa apa, tiba - tiba diajak foto di sebuah banner yang bertuliskan penolakan sewa TKD, yang kemudian disebar dan dinarasikan seakan akan melakukan aksi demo menentang kebijakan pemerintah desa. Wartawan media ini juga masih melakukan penelusuran ke sejumlah narasumber untuk mengkonfirmasi kebenarannya.tim
Editor : Redaksi