BMKG Rilis Gempa 8,7 M di Jatim, Ponorogo Status Waspada

Foto: Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Budi Setyono saat memantau Seismometer.

 

Baca Juga: Guncangannya Kuat, BMKG Analisa Gempa di Tuban dan Surabaya

 

BMKG Rilis Gempa 8,7 M di Jatim, Ponorogo Status Waspada

 

PONOROGO (Realita)- Pasca pengumuman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya potensi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang diikuti tsunami 29 meter di pesisir Pantai Selatan Jawa Timur pada Jumat (28/05) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Ponorogo menyatakan status waspada di wilayahnya.

Baca Juga: Gempa Tuban Terasa Tiga Kali di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Imbau Masyarakat Waspada

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono. Ia mengatakan status waspada bencana diterapkan, kendati tidak terdampak Tsunami yang diperkirakan mencapai 29 meter, namun Ponorogo diprediksi juga terimbas getaran gempa 8,7 magnitudo yang terjadi di pantai selatan Jawa Timur tersebut.

" Saat ini kita waspada bencana, walau sifatnya masih potensi namun kesiap siagaan perlu dijaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya, Minggu (07/06).

Budi mengaku kini pihaknya rutin melihat alat pengukur getaran gempa bumi  atau Seismometer  yang dipasang BMKG di kantor BPBD Ponorogo, pihaknya mulai rutin melakukan pengecekan Ekstensometer atau alat deteksi tanah longsor." Semua alat ready, kita pantau semua," tambahnya. 

Baca Juga: Gempa di Tuban, Staf Pemkab Lamongan Berlarian Keluar Gedung Menyelamatkan Diri

Tak hanya itu, Budi menambahkan tak hanya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) ke bencanaan, sejumlah desa di Ponorogo kini telah menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana), umumnya Destana berada di zona merah rawan bencana di Kabupaten Ponorogo. Sayang dari 281 desa yang ada di Ponorogo baru 8 desa saja yang menjadi Destana. Mereka yakni (Desa Banaran, Dayakan, Tugurejo, Snepo, Maguhan, Tumpuk, Tempuran, Kauman )," Terkendala anggaran, sehingga baru itu sementara ini," akunya. 

Kendati demikian, sebagai salah satu wilayah yang berdekatan dengan daerah di gugus pantai selatan yakni Kabupaten Trenggalek dan Pacitan, masyarakat Ponorogo diminta untuk waspada dan tanggap bila terjadi bencana yang diprediksi BMKG tersebut. Sehingga dapat meminimalisir munculnya korban.

" Kita hidup berdampingan dengan bencana, sehingga kita harus sadar dan waspada bila terjadi bencana, apa dan bagaimana cara kita menghindar dan mengantisipasinya," pungkasnya. Lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru